Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Lobster Itu Begitu Menggoda

Diperbarui: 3 Desember 2020   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket.foto: fremantle /dokpri

Sekali Dinikmati Rasanya Pengin Lagi

Sesungguhnya sudah sejak lama, setiap kali berbelanja ke dan melewati box tempat bahan makanan beku, isteri saya selalu melirik ke tempat Lobster di pajang. Tapi ketika saya bilang ke isteri, mau beli Lobster? Buru-buru isteri saya mengatakan, "Nggak, cuma tengok tengok saja."

Ketika saya melihat harganya, baru saya tahu, mengapa isteri saya cukup puas dengan hanya tengok tengok saja. Karena harga per ekor 65 dolar atau setara dengan Rp 650.000 dan itu pun bukan Lobster ukuran yang besar.,Jadi selama ini,kami hanya menikmati lobster secara virtual ,tanpa menyentuh dan tentu saja gratis. Karena kalau harus beli,walaupun ada uang,tapi rasanya harganya yang selangit,bisa mendatangkan alergi bagi kami. 

dokpri

Diajak Lagi Makan Lobster

Sesungguhnya bertepatan dengan Hari Ayah, kami sudah diajak makan Lobster di restaurant BBQ di Northbridge, Perth. Tapi hari ini, kembali kami diajak ke restoran Sea Food di Fremantle. Maka tanpa menunggu dua kali ditanya, sudah langsung saya jawab OK.

img-20201202-wa0016-5fc7943443b45b0960720172.jpg

dokpri

Karena jarak antara rumah tempat kami tinggal dari Fremantle lumayan jauh, yakni sekitar 1 jam perjalanan, maka kami berangkat dengan kendaraan masing-masing, tapi jalan beriringan untuk menghindari jangan sampai kami kesasar. 

dokpri

Tapi walaupun demikian, Dea Karina Putri, cucu kami tetap memberikan alamatnya agar seandainya terpisah di jalan, kami bisa terus melaju ke restoran yang dituju. Sekitar 1 jam perjalanan, kami tiba di Fremantle. Ternyata di sana sudah banyak pengunjungnya. Tentu dengan tujuan yang sama, yakni menikmati Sea Food Fresh From the Sea.

dokpri

Kembali Menikmati Lobster

Walaupun ada kerang dan cumi, serta ikan goreng, tapi menu yang menjadi primadona kami berdua adalah Lobster. Kali ini, yang ikut makan tidak lengkap karena cucu-cucu dan mantu cucu bekerja. 

dokpri

Sementara menunggu pesanan datang, tentu saja kami manfaatkan untuk saling bercerita tentang kisah hidup. Kalau biasanya  semua anak cucu lemgkap ,tapi kali imi yang duduk makan bersama adalah putra kami Irmansyah Effendi, bersama akan isteri, Luci dan Dea Karina Puteri, serta Angel dan kami berdua.Karena cucu dan mantu cucu yang 2 pasang lagi bekerja .Diundang putra kami,untuk  santap siang  sambil menikmati indahnya pemandangan di laut lepas, sekaligus menghirup udara laut yang segar,sungguh menghadirkan rasa syukur yang mendalam.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline