Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Mengontrol Hidup Orang karena Merasa Sudah Menanam Budi?

Diperbarui: 24 Oktober 2019   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi :https://www.wordsmile.com/kata-mutiara-bahasa-inggris-ketulusan-sincerity

Lebih Baik Jangan Menolong,Kalau Tidak Ikhlas

Menolong dengan ikhlas ? Kalau sudah menolong ,ya tugas kita sudah selesai. Tapi kalau masih ada embel embel lain yang menyertai,apapun bentuknya, maka pertolongan yang telah kita berikan,sudah tidak lagi murni. 

Tidak jarang terjadi,orang yang sudah membantu orang lain,terus merasa berhak mengontrol hidup orang yang ditolong. Bahkan merasa berhak menegur dan memarahi. Misalnya ,memberikan orang sebungkus nasi.

Terus yang menerima,membagi pula nasi tersebut kepada orang lain yang sama sama membutuhkan .Karena merasa nasi tersebut ,kita yang memberikan,maka merasa berhak menegur :"Saya kasihkan nasi tersebut untuk anda,mengapa anda bagi kepada orang lain?"

Cara dan gaya yang tidak terpuji ini,bukan sebuah fiksi,tapi nyata terjadi sejak dulu dan berlangsung hingga di era milleneal ini. Karena merasa sudah menanam budi,terus berani menuntut agar orang yang sudah ditolong,berbuat seturut maunya kita.  Betapa menyedihkan tipe orang seperti ini Hal ini berpotensi  menyebabkan orang yang ditolong,merasa menyesal sudah menerima pertolongan,karena merasa dirinya sudah tergadaikan dengan menerima bantuan orang lain

Pernah Diselamatkan Orang Berkali Kali,Tapi Tidak Tahu Siapa Yang Telah Menyelamatkan Saya

Seperti yang sudah pernah ditulis,saya sudah berkali kali diselamatkan orang ,Pertama sewaktu tenggelam di laut ,diselamatkan oleh Nelayan. Tapi setelah saya siuman,saya tidak pernah tahu,siapa sesungguhnya yang telah menyelamatkan saya. 

Pernah saya dibonceng dengan Vespa dan sewaktu berada di tikungan,seharusnya memperlambat laju kendaraan,justru ia salah memperbesar gas. Akibatnya,Vespa menabrak pohon kenari dan saya terpelanting tak sadar diri.

Baru sadar ,ketika sudah berada di Rumah Sakit Umum M.Jamil di Padang  . Menurut perawat,saya diselamatkan seorang anggota TNI ,namun tidak meninggalkan nama.Sehingga saya tidak pernah tahu,siapa yang sesungguhnya telah menyelamatkan hidup saya.

Pelajaran Hidup Tak Ternilai Bagi Saya

Pengalaman hidup ini,menjadikan saya sadar,apa arti kata :"membantu dengan ikhlas",yakni  tidak menunggu ucapan terima kasih dan sama sekali tidak merasa berhak untuk mengontrol hidup orang yang sudah ditolong.Kalaupun ada orang yang kami bantu,maka yang tahu hal ini,hanya saya dan istri,sedangkan anak anak kami tidak pernah kami ceritakan,bahwa kami sudah membantu siapa siapa. Karena sejak sedini mungkin,kami ingin  mendidik anak anak kami,kalau mau membantu orang ,jangan pakai syarat apapun.Kalau menolong dengan syarat,apapun bentuknya,maka apa yang diberikan sudah bukan lagi merupakan pertolongan,melainkan bisnis terselubung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline