Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Jangan Sampai Orang Menyesal Pernah Mengenal Kita

Diperbarui: 28 Desember 2015   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Sampai Orang Menyesal Pernah Mengenal Kita

Menjalani hidup adalah jauh lebih rentan terhadap berbagai senggolan, bahkan mungkin juga tabrakkan. Di jalan raya, kita hanya perlu wanti wanti ,agar jangan sampai menyenggol atau melukai orang lain. Tetapi dalam perjalanan hidup, kita tidak hanya berpotensi bersinggungan dengan orang lain,bahkan mungkin saja terjadi gesekkan terjadi diantara anggota keluarga dan sahabat sahabat kita. Karena itu mawas diri, selalu harus mendasari setiap gerak langkah kita.

Mengapa mawas diri bergitu penting diterapkan sepanjang hayat kita? Karena dengan senantiasa mawas diri, kita akan selalu mempertimbangkan setiap langkah kita. Agar jangan sampai ada orang yang menyesal pernah mengenal, bahkan bersahabat degan kita.

Pengalamana Hidup yang Pahit, Hadirkan Alarm Dalam Diri

“Learn from the cradle into the grave. “Belajar sejak dari buaian, hingga keliang lahat,adalah kata kata bijak, yang kendati sudah ada sejak tempo doeloe, tetap up to-date ,menjadi filosofi hidup setiap orang. Karena hidup adalah sebuah proses, dimana setiap insan diuji kematangan mental ,kemantapan hati dan kedalaman imannya. Dan tidak ada jalan mundur dalam universitas kehitupan. Setiap orang harus maju, atau terlindas dan terhanyut oleh arus kehidupan, yang terkadang teramat buas dan tidak mengenal belas kasih.

Dalam kondisi seperti inilah kita bernafas ,hidup dan berinteraksi terhadap sesame kita. Karena manusia pada hakekatnya adalah makluk sosial,yang tak dapat hidup menyendiri. Semua orang butuh sahabat.Entah ia orang baik atau dari kalangan penjahat.semua butuh teman dan sahabat.

Tiang Penyangga yang Ambruk

Namun ternyata dalam perjalanan hidup anak manusia, tidak jarang, justru sahabat ,bahkan orang dekat yang sudah dianggap bagian dari keluarga, malahan dijadikan tonggak penyanggah dalam hidup,justru ambruk dan menimpa diri kita.

Tentu saja hal ini menjadi sesuatu yang amat sangat menyakit dan melukai hati kita teramat dalam. Dan dapat menghancurkan kepercayaan yang sudah dibangun bertahun tahun,menjadi puing puing yang berhamburan berkeping keping.

Pengalaman pahit getir ini, kelak menjadi alarm dalam diri kita, untuk selalu mawas diri,agar jangan pernah melakukannya pada orang lain. Bahkan berusaha secara maksimal,agar jangan sampai ada orang yang merasa menyesal pernah mengenal diri kita, bahkan berteman dan bersahabat dengan kita.

Hidup Adalah Perjalanan Panjang untuk Mencapai Aktualisasi Diri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline