Diangkaraiku si sangsi,
malam sudah mati.
Bila nian gulita,
nun kaulihat cuma larutnya malam matakepala.
Singsing tirai benang jelata,
sebab hanya dengan matakalimatmu bisa kauintip lautan cintaku nun jelita;
karau,
payau,
bergaur darah bunuhan yang merah perak diterpa bulan sempurna.
Tangkap tanganku,