Lihat ke Halaman Asli

Tristan Jari

Kata dapat mengubah segalanya

Untuk Mereka yang Selalu Dikomentari oleh Pemilik Mimpi yang Patah

Diperbarui: 1 Agustus 2019   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi

Membeku di sudut kecemasan. Ingin terus melangkah atau berhenti hanya sekedar untuk meminta beberapa serpihan waktu yang telah pecah dan rusak karena terus menerus didesak agar cepat berputar.Orang-orang berkeliaran dengan banyak kesalahan. Saling menusuk dan mengusik. Meyakinkan diri bahwa mereka benar. Kau melangkah pelan menyeret harap yang meronta-ronta agar cepat diwujudkan. Terlalu lama, lelah dan tak pasti. Hidup tak pernah berjalan sesuai dengan harapmu di masa yang lalu. Mimpimu besar tetapi kemudian terhalang oleh mulut-mulut berbisa yang terus mempengaruhimu untuk berhenti. 

Kau pun berhenti tak melanjutkan yang telah kau mulai. Kau berpindah pada hal lain yang juga mimpimu lalu mulut berbisa mulai mengataimu bahwa kau tak pantas dan kau berhenti. Terus seperti itu, kau mendengarkan orang lain dan meresapi kata-kata yang seharusnya tak perlu.Mengapa tak kau maju tanpa melihat mereka yang dengan mulut kotornya berkomentar tanpa rasa. 

Mereka terbiasa memutus harap dan mimpi orang lain. Mereka hanya sekumpulan orang tak berotak yang berani karena saling menusuk dan mengusik. Mereka adalah pemilik mimpi yang telah patah dan mereka tak puas jika kau menggapai mimpimu dengan mudah. Berjuanglah agar waktu tak berjalan percuma. Hiduplah dengan nilai kehidupan yang tak akan kau dapatkan dari orang lain selain dengan usahamu sendiri.
Tertawai mereka yang berkomentar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline