Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Tirta Rizky

DPL: Dra Elly Warnisyah M.Ag

Pandemi dan Petaka Ekologi

Diperbarui: 16 Agustus 2020   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: environment-indonesia.com

Saat ini dunia sedang dihebohkan dengan munculnya penyakit zoonotik baru, yaitu Corona Virus Disease atau biasa disebut COVID-19 yang ditularkan oleh hewan ke manusia. 

Virus ini muncul pertama kali di Provinsi Wuhan, Tiongkok dan kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru dunia sehingga WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa penyakit ini resmi menjadi pandemi. Pandemi sendiri merupakan epidemi atau wabah penyakit yang jangkauannya telah meluas ke beberapa benua ataupun ke seluruh dunia. 

Lalu jika kita melihat sejarah pandemi di dunia dapat diketahui bahwa pandemi sudah sering terjadi dan biasanya disebabkan oleh penyakit  zoonosis. Terjadinya pandemi mungkin dipicu oleh berbagai hal, namun pemicu utama terjadinya pandemi adalah interaksi atau hubungan manusia dengan lingkungannya.

Kesejahteraan hidup manusia pada dasarnya didukung oleh lingkungan atau ekosistem tempat mereka hidup, namun akibat keserakahan manusia ekosistem atau lingkungan tersebut dirusak dan hal tersebut menjadi boomerang bagi manusia karena dengan rusaknya ekosistem tersebut maka terjadilah suatu bencana atau petaka yang akan menyerang manusia itu sendiri. 

Pandemi merupakan salah satu contoh petaka ekologi yang disebabkan oleh rusaknya ekosistem. Dengan adanya pandemi yang terjadi di muka bumi kita banyak mengalami perubahan dalam menjalani hidup, contohnya seperti New Normal yang kita jalani sekarang ini. Berikut beberapa kerusakan ekosistem yang menyebabkan terjadinya pandemi.

1. Deforestasi atau Pengrusakan Hutan 

Deforestasi merupakan salah satu pemicu utama terjadinya pandemi yang disebabkan oleh zoonosis. Deforestasi sering dilakukan demi kepentingan manusia itu sendiri, seperti untuk memperluas lahan perkebunan, peternakan ataupun pemukiman. Seperti yang kita ketahui bahwa zoonosis merupakan penyakit yang menular dari hewan ke manusia, dan hutan merupakan habitat hewan atau satwa liar yang pada tubuhnya terdapat patogen-patogen penyebab zoonosis. 

Nah, dengan terjadinya deforestasi maka jarak kita semakin dekat dengan satwa-satwa liar yang menyebabkan terjadinya interaksi/kontak secara langsung dengan satwa tersebut, dan patogen zoonosis pada satwa liar tersebut dengan mudah berpindah ke manusia sebagai inang baru ataupun berpindah ke hewan-hewan ternak. 

Perlu digaris bawahi bahwa patogen-patogen tersebut tidak berbahaya bagi satwa namun bisa menjadi resiko yang besar jika manusia tertular patogen tersebut karena sistem imun dalam tubuh manusia belum beradaptasi dengan patogen tersebut. 

Perkiraan Greenpeace, 76%-80% deforestasi ini dipercepat oleh tingginya angka pembalakan liar, penebangan legal, dan kebakaran hutan. Hal ini sangat berbahaya di masa yang akan mendatang, karena Indonesia merupakan negara tropis dan cenderung hangat sehingga patogen-patogen penyebab zoonosis akan cepat berkembang dan menyebar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline