Lihat ke Halaman Asli

George

TERVERIFIKASI

https://omgege.com/

"Basmati Blues", Mengangkat Masalah Kedaulatan Pangan Lewat Cara Kreatif

Diperbarui: 16 Juni 2018   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Youtube/Shout! Factory

Sudah tonton Basmati Blues belum? Kalau belum sebaiknya Om-Tante buruan cari. Kebetulan film yang dirilis terbatas pada akhir Januari ini akan tersedia berupa video on demand (VOD). Om-Tante bisa streaming atau unduh dari gawai di layanan daring yang berelasi dengan Shout Factory, pemegang hak distribusinya.

Basmati Blues adalah film musikal romantis berbumbu komedi. Wajar sih, meski penulis, sutradara, dan produsernya orang-orang Amerika, film ini bersetting India. Film India ya musik dan tari. India ya cinta yang norak dan lucu.

Jangan berharap Basmati Blues menampilkan akting memukau. Om-Tante akan kecewa. Sepertinya suami istri Om Dan Baron (sutradara dan penulis script) dan Tante Monique Caulfield (produser) memang ingin membuat film indie berbiaya murah yang menekankan pada pesannya. Apalagi suami-istri ini dibantu Om Jeffrey Dorchen (penulis script), orang nyeleneh dengan beragam profesi, mulai dari penulis esai dan fiksi, komposer lagu untuk teater, hingga pemain musik. Jadi kehadiran aktris cantik, muda, cerdas, dan berbakat, Brie Larson sebagai pemeran tokoh utama Dr. Linda Watt tidak membuat film ini mengundang keplak-keplok dari sisi kelihaian akting.

Bukannya Larson tidak bermain sebagus di Room (2015) yang diganjar segudang penghargaan aktris utama terbaik, termasuk Oscar. Di Basmati Blues, Larson berperan sangat baik sebagai doktor muda jomblo yang cantik, serius, antusias, obsesif pada ilmunya dan lugu itu. Yaaah, sebagaimana anak kutu buku biasanya. Tetapi lawan main Larson, Utkarsh Ambudkar (sebagai Rajit, bakal cowok Dr. Linda) berperan sebagaimana 'lelaki muda dalam film India.'

Mungkin karena soal jam terbang, Ambudkar yang punya latar belakang aktor komedi dan VJ MTV memang kebanting berhadapan dengan Larson. Atau juga karena tuntutan script dan arahan sutradara yang demikian, agar --sekali lagi---jadi benar-benar 'film India' dan satir. Om, Tante tahulah maksud saya. Marah, sedih, gembira tetap terlihat sama, lucu.

Kehadiran actor kawakan Om Scott Stewart Bakula  yang banyak dapat penghargaan oleh perannya dalam drama seri Quantum Leap juga tak banyak membantu. Bakula berperan sebagai ayah Linda (Erik) yang jarang muncul dalam film.

Plot ringkas film ini kira-kira begini:

Dr. Linda adalah ahli genetik padi yang bekerja bersama bapaknya di perusahaan Mogil Corp. Ini adalah perusahaan penjual benih dan obat-obat pertanian yang bermarkas di Amerika. India adalah salah satu wilayah pasar utama.

Ketika terjadi penurunan penjualan Mogil Corp di India, Dr. Linda dikirim ke sana sebagai pemimpin cabang yang bertugas meyakinkan petani India untuk menggunakan benih Rice 9 milik Mogil. Sebagai ilmuwan yang percaya bahwa ilmu pengetahuan berguna untuk meningkatkan produktivitas, feeding the planet --slogan Mogil Corp, Dr. Linda tentu saja menerima tugas itu dan berangkat ke India.

Di India ia bertemu dan kemudian terlibat persaingan dengan Rajit, pemuda putus kuliah dari fakultas pertanian di luar negeri. Berbeda dengan Linda yang mengunggulkan benih hibrida introdusir, Rajit lebih suka pertanian organik yang memanfaatkan daya dukung lokal.

Adu pengaruh antara Linda dan Rajit terhadap petani menyeret keduanya dalam hubungan yang aneh. Saling tertarik tetapi juga saling kesal. Sekali lagi seperti lazimnya film India. Sebagai bumbu agar penonton gemas-gemas cemas, William (Saahil Sehgal), manajer lokal Mogil Corp diskenariokan juga tepe-tepein Linda. Bukan karena cinta tetapi demi memantapkan karirnya di Mogil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline