Lihat ke Halaman Asli

Tika Hastari

Mahasiswa

Suasana Madrasah Diniyah Al-Furqon 2 Dusun Banyuurip Desa Delik Era New Normal

Diperbarui: 15 Agustus 2022   21:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Salah satu dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19 yang terjadi di banyak negara atau bahkan hampir seluruh dunia adalah di tutupnya tempat belajar seperti sekolah ataupun madrasah. Penutupan banyak sekolah di dunia telah terjadi sejak 2 tahun terahir. Aktivitas belajar-mengajar pun dialihkan dari sekolah ke rumah melalui internet dan perangkat digital, begitupun madrasah diniyah.

Setelah 2 tahun beriringan dengan naik turunnya kasus covid-19, pemerintah menciptakan gerakan Era New Normal yang mana diharapkan kepada khususnya masyarakat Indonesia dapat melakukan segala kegiatan seperti semula dengan menyesuaikan dan beriringan dengan wabah covid-19. Dan Pemerintah menetapkan bahwa pembelajaran tatap muka sudah dapat dilakukan secara bertahap di seluruh wilayah Indonesia dengan ketentuan satuan Pendidikan yang berada di daerah Zona Hijau dan Kuning dapat melakukan pembelajaran tatap muka setelah mendapatkan izin dari pemerintah dan mendapatkan izin dari pemerintah.

Madrasah Diniyah Al-Furqon 2 Dusun Banyuurip telah melakukan tatap muka kembali setelah sempat terhenti karena adanya wabah covid-19. Tentu saja, anak-anak warga Dusun Banyuurip sangat antusias dan senang karena telah kembali bisa belajar mengaji secara tatap muka dan bertemu dengan teman-temannya.

Untuk mengoptimalkan proses adaptasi mengaji setelah pandemi, maka dibutuhkan kerjasama dari ustadz/ustadzah, murid, orang tua. Karena, untuk membangun sikap kerjasama pada masa pemulihan dampak pandemi covid-19 seperti saat ini tidaklah mudah. Butuh tanggungjawab dari semua pihak.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline