Lihat ke Halaman Asli

Tien Sri Nurjanah

Mahasiswa Universitas Pamulang

Bahaya Kecanduan Game Online bagi Pelajar

Diperbarui: 24 Juni 2021   08:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, saat ini banyak media komunikasi yang digunakan baik oleh kalangan dewasa maupun anak-anak. Hampir semua orang memiliki gadget baik untuk kepentingan bisnis atau pribadi. 

Fenomena yang terjadi saat ini yaitu peran orang tua terhadap anak mulai tergantikan oleh gadget. Mengapa demikian? Karena, kebanyakan orang tua saat ini lebih mementingkan pekerjaanya dibanding berkumpul dengan keluarga. Sehingga, anak-anak dibelikan Handphone untuk menghibur dan menemaninya dikala bosan.

Pada masa pandemi saat ini, gadget memang sangat dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran online. Namun, kenyataanya pembelajaran online membuat jenuh para siswa dan membuat mereka mencari hiburan untuk menghilangkan kepenatannya, salah satunya  dengan bermain game online. Hal ini harus diperhatikan oleh setiap orang tua, jika bermain sekali atau dua kali saja tidak mengapa. Namun, jika siswa tersebut bermain sampai larut malam maka akan membuat prestasi dan mengganggu hasil belajar keesokan harinya.

Salah satu game online yang sedang marak dikalangan siswa SD yaitu Free Fire. Game ini sudah tidak asing lagi untuk kalangan milenial saat ini. Hampir di setiap gadget para milenial ada game online ini. Selain menggangu hasil belajar, game ini juga memakan biaya yang banyak. Kalau sudah kecanduan bermain, terkadang banyak para bocil (bocah cilik) yang memaksakan diri untuk Top Up didalam game untuk mendapatkan hadiah menarik yang ditawarkan.

Bermain game boleh saja untuk menghilangkan penat setelah pembelajaran online atau mengisi waktu luang. Perhatian orang tua terhadap anak sangat diharapkan, karena dengan adanya perhatian  orang tua akan membuat anak mengurangi bermain game dan berkumpul dengan keluarga. Peran orang tua juga sangat dibutuhkan dan perkembangan anak, apalagi bagi anak usia 7-12 tahun (siswa SD) setidaknya untuk mengurangi anak bermain game online dan dapat membanggakan orang tua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline