Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa PMM UMM Adakan Pelatihan Olahan Pangan, Guna Kembangan Hasil Komoditas Pertanian untuk Makanan Tambahan Bagi Anak Stunting

Diperbarui: 28 Desember 2020   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan pelatihan bersama ibu-ibu PKK RW 06, Sabtu (26/12/2020).

Kelompok mahasiswa melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kembali melakukan kegiatan sosial kepada masyarakat Kelurahan Temas melalui kegiatan Pelatihan Bersama mengenai olahan pangan berbahan dasar sawi sebagai pengembangan hasil komoditas pertanian untuk makanan tambahan bagi anak penderita Stunting. 

Beragam upaya dilakukan oleh berbagai kalangan untuk menekan angka penderita stunting di RW 06 Kelurahan Temas, Kota Batu. Jumlah penderita Stunting di RW 06 menjadi angka tertinggi yaitu sebanyak 8 anak. 

"Pemeriksaan terakhir oleh Petugas Posyandu Kelurahan Temas itu ada 8 anak mbak yang menderita stunting, dan bahkan sebelumnya ada 25 anak penderita stunting mbak namun sekarang sudah menurun setelah ada pendataan ulang," kata selaku Ibu RW 06, Sabtu (26/12/2020).

Maka dari itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk menekan penurunan angka penderita stunting. Seperti salah satu upaya yang dilakukan oleh Kelompok 55 gelombang 14 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melalui kegiatan pelatihan olahan pangan. Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh sejumlah ibu-ibu PKK RW sebanyak 8 orang. 

Proses pembuatan mie sawi, Sabtu (26/12/2020).

Pada kegiatan ini kelompok 55 gelombang 14 PMM UMM melakukan pelatihan pembuatan Mie sawi dan es krim sawi. Sayur sawi dipilih dikarenakan sebagai hasil komoditas terbanyak di RW 06 Kelurahan Temas yang dimana mayoritas warga setempat bekerja sebagai petani. Produk makanan es krim banyak diminati anak-anak karna rasanya dan memiliki kandungan gizi kaya akan protein dikarenakan berbahan dasar susu.

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat membantu mengembangkan pangan fungsional, sehingga anak-anak yang kurang suka terhadap sayur dapat mengkonsumsinya. Kegiatan ini disambut antusias oleh ibu-ibu PKK RW 06 dengan ini Mahassiswa kelompok 55 gelombang 14 PMM UMM  berharap besar agar pelatihan ini dapat diimplementasikan dan disalurkan kepada ibu-ibu atau warga setempat. 

"Trimakasi atas kedatangan adik-adik mahasiswa yang sudah memberikan pelatihan kepada kami, saya mewakili ibu-ibu disisini mengucapkan trimakasi kepada adik-adik dan semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat untuk kita semua," kata yayuk selaku salah satu peserta pelatihan, Sabtu (26/12/2020). 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline