"Pertama di Indonesia. Program ini berperan sebagai sarana untuk membangun upaya pemberdayaan masyarakat local serta penyediaan informasi program KKBPK dan upaya penggerakan masyarakat. Program ini bersifat multifungsi dan multiguna serta dapat melibatkan banyak stakeholder.
Menciptakan organisasi yang belum pernah ada sebelumnya, yang di lengkapi dengan struktur kepengurusan dan fungsi serta menjadikannya sebagai sarana pertemuan rutin antar kader-masyarakat dan wadah pembuatan kegiatan kemandirian berbasis kebutuhan lokal.
Serta, meningkatkan mutu kader IMP dalam hal pelaksanaan KIE-Konseling dasar langsung dimasyaraat, menyiapkan pendataan dan pemetaan saran dan capaian serta mampu melakukan pelayanan kegiatan yang berbasis pendampingan program seperti PUP (Pendewasaan Usia Perkawinan), kesehatan reproduksi, penanggulangan HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, penyalahgunaan NAPZA, pengaturan kelahiran dan pembinaan ketahanan keluarga (BKB, BKR dan BKL)
Secara umum program ini mampu menyediakan informasi program sedikitnya 7 (tujuh) informasi up date setiap bulan, yakni tri bina ( bina keluarga, balita, bina keluarga remaja, bina keluarga lansia), PIK-R (Pusat Informasi dan Konseling dasar-Remaja), UPPKS (unit peningkatan pendapatan Keluarga Sejahtera), Kesertaan ber KB (MOP, MOW, IUD, Implant, Suntik, Pil dan Kondom), Non Akseptor (Hamil, IAL, IAT, TIAL), Unmet Need, Strata Keluarga (KPS, KS I, KS II dan KS III). Serta memakai pendekatan kearifan local, menjadikan program ini diterima oleh masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan sebagai pelaksana program secara mandiri.
Selain itu "IMP Smart" terkoneksi dengan para kader se Kabupaten Gowa (sejak 2017) dan se sulawesi selatan sejak Oktober 2018 dalam jaringan social media yang memungkinkan untuk sharing peran, tugas dan fungsi serta kesepahaman akan pelaksanaan program dilapangan.