Lihat ke Halaman Asli

Anjas Permata

TERVERIFIKASI

Master Hypnotherapist

Mengenang Almarhum Riyanto, Sang Pahlawan Kemanusiaan dan Pahlawan Toleransi Beragama

Diperbarui: 17 April 2022   15:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokumentasi pribadi

Siang itu, seorang pemuda paruh baya sedang memperbaiki vespa miliknya. Dia dikenal sebagai penggemar vespa sejak remaja.

Sang pemuda tersebut juga aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi. Salah satunya sebagai anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang merupakan salah satu organisasi sayap Nahdlatul Ulama (NU). Banser sebagai pasukan inti NU yang bertugas menjaga kedaulatan NKRI. 

Menjelang sore hari, sang pemuda bersiap-siap untuk menjalankan tugas menjaga keamanan di Gereja Eben Haezer (salah satu gereja di Kota Mojokerto). Kebetulan hari itu tanggal 24 Desember 2000 adalah hari yang istimewa, karena bertepatan dengan malam Natal dan malam ke-20 bulan Ramadan.

Sang pemuda meminta izin kepada kedua orang tuanya tidak bisa buka puasa di rumah, karena harus berjaga mulai sore dan nanti buka puasa bersama teman-teman anggota Banser lain di lokasi bertugas. Dia juga mengatakan bahwa malam hari rencana sekalian melakukan itikaf di Masjid Agung yang letaknya tidak jauh dari Gereja. 

"Sama sekali tidak ada firasat atau tanda apapun karena semua berjalan normal." tutur pak Sukarmin, sang ayah saat saya temui di kediamannya.

media.suara.com

Gus Dur sebagai presiden kala itu memang memerintahkan kepada semua anggota Banser untuk melaksanakan tugas penjagaan terhadap tempat-tempat ibadah umat Kristen dan Katolik. Mengingat sebelumnya terjadi beberapa aksi terorisme yang mengancam keselamatan umat Nasrani di berbagai kota di Indonesia.

Sebut saja pembakaran gereja di Situbondo, Jawa Timur, ledakan bom di kantor kedutaan Filipina hingga serangan teror bom di lantai parkir kantor Bursa Efek Jakarta.

Kebijakan ini sempat memicu polemik karena ada pihak-pihak yang mempertanyakan hukum umat Muslim menjaga Gereja yang notabene adalah tempat ibadah umat non Muslim.

Menganggapi pertanyaan tersebut, Gus Dur kemudian memberikan jawaban dengan mengatakan,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline