Lihat ke Halaman Asli

Anjas Permata

TERVERIFIKASI

Master Hypnotherapist

Apakah "Massive Actions" dan "Burning Desire" Kamu Sepadan dengan Hasil?

Diperbarui: 27 September 2020   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi kerja keras | Sumber: Shutterstock/Sergey Nivens via intisari.grid.id

Siapa yang tidak menginginkan kesuksesan? Siapa juga yang tidak menginginkan keberhasilan? Tentunya kita semua mengharapkannya bukan?

Terus terang saya heran ketika bertemu dengan orang yang kerjanya sangat santai tetapi hasilnya luar biasa. Karena sebelumnya saya adalah orang dengan tipe pekerja keras, pulang selalu malam di atas jam kerja. Bahkan hari minggu dan libur besar pun tetap bekerja dengan alasan mengejar target. 

Kebiasaan di atas saya lakukan hampir tujuh tahun lamanya. Waktu saya tersita pada urusan dan hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan. Jangankan untuk menulis artikel di kompasiana seperti sekarang, untuk refreshing dengan keluarga saja sangat sulit. 

Saya cenderung mengalami kondisi kecanduan kerja (workaholic).

Tetapi anehnya meskipun sudah sangat keras saya bekerja dan berusaha, kok hasilnya segitu-gitu saja. Padahal banyak literatur dan referensi yang saya baca mengatakan bahwa seberapa besar usaha berbanding sama dengan hasil yang akan didapatkan. Maka seharusnya dengan bekerja keras bisa menghasilkan pencapaian maksimum dan bagus donk. Bener gak sih?

Saya beranggapan sudah melakukan semua, tapi nyatanya realitas menendang saya jauh sekali. Bukannya memperoleh hasil yang baik, justru saya dipermalukan dengan pencapaian dibawah rata-rata.

Dari kecil saya juga dididik dengan pemahaman bahwa untuk mendapatkan sesuatu ada harga yang harus dibayar. Harus kerja keras dan jangan malas untuk bisa sukses.

ilustrasi workaholic (cari-kos.com)

Tidak hanya kerja keras, saya juga setiap minggu menonton acara-acara motivasi. Bahkan beberapa kali dalam setahun ikut seminar motivasi baik di Jakarta atau daerah Surabaya dan sekitarnya.

Setiap kali habis ikut seminar wow... rasanya semangat ini menggelora. Sebulan berlalu masih semangat, dua bulan yaaa.. tetap semangat, tiga bulan harusnya sih masih semangat, dan enam bulan sudah hilang semangat kembali pada rutinitas menjenuhkan.

Titik paling rendah dalam karier saya adalah ketika di "sidang" pada waktu workshop manager tahun 2018. Waktu itu saya berdiri di depan teman-teman sesama manajer untuk membawakan presentasi pertanggungjawaban hasil kerja kuartal III. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline