Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

[PSBB 13] Teganya "Dikau" Membuat dan Menyebarkan Hoaks Covid 19

Diperbarui: 22 April 2020   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok kompas tv

Ditengah musibah internasional tega-tega nya " dikau " membuat dan menyebarkan Hoaks.  Dimana hati nurani sementara lebih 1 juta manusia wafat karena terjangkit covid 19. 

Tahukah "engkau" wahai manusia iseng apakah tidak ada pekerjaan lain karena sesungguhnya setiap pekerjaan menyusahkan orang lain akan berakibat hukum dunia dan hukum akherat.

Hukum dunia itu adalah bentuk pelanggaran berat bersebab akibat dari hoaks yang dikau sebarkan itu membuat  panik khalayak.  Bisa jadi ada anggota keluarga engkau yang tak sengaja akan berbalik terkena imbas hoaks itu sendiri. 

Hentikan kalau tidak jejak digital di era modern teknologi mampu melacak keberadaan anda. Kemudian dikenakan sanksi hukum.

SEMAKIN menyebarnya virus corona COVID-19 di Indonesia, sayangnya semakin cepat pula penyebaran berita hoax yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan merilis berita hoax COVID-19 yang semakin meresahkan.

Dalam situs resmi WHO, beberapa mitos atau kabar hoax COVID-19 diklarifikasi langsung. Dari mulai cepatnya penyebaran virus corona ini hingga obatnya yang dipercaya dapat menyembuhkan.

  • Kota tua kota wisata
  • Bukti Belanda pernah di Indonesia
  • Pilah semua ketika terima berita
  • Abaikan hoaks corona Anda ceria

Bagi kami penggiat media sosial sudah paham betul mana berita hoaks. Oleh karena itu jangan harap kami terpengaruh apalagi menyebarkan berita dan foto bohong tersebut. Malah kami akan laporkan hoaks " dikau "  ke aparat Kepolisian.

Seperti diberitakan kompas tv ; Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan bahwa sejauh ini sudah ada 554 kasus hoaks tentang Covid-19. "Hingga hari ini ada 554 isu hoa ks yang tersebar di 1.209 akun baik itu di Facebook, Instagram, Twitter dan YouTube," ujar Johnny di Kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (18/4).

Menkoinfo menambahkan, dari 1.209 akun tersebut, pemerintah sudah melakukan take-down sebanyak 896 akun. Rinciannya terdiri dari 681 hoaks di Facebook, 4 di Istagram, 204 di Twitter dan 4 di YouTube. Dari jumlah kasus, sudah ada 89 orang yang telah ditetapkan tersangka oleh pihak kepolisian, di mana 14 diantaranya sudah ditahan. "Kemudian 75 orang sisanya sedang diproses," ungkapnya.

Apa sih untungnya membuat dan menyebarkan hoaks covid 19 ? Apakah anda mendapat keuntungan materi bersebab ada yang membayar.  Saya pikir nonsens ada yang mau berspekulasi tentang covid 16 walaupun di kaitkan dengan kegiatan politik praktis.  

Kita semua sudah lelah demikian juga anda oknum pembuat hoaks. Jangalah keisengan di media sosial membuat anda kurang kerjaan menyusahan diri sendiri dan orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline