Lihat ke Halaman Asli

Kekayaan Terselubung di Indonesia

Diperbarui: 13 November 2017   08:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok.pribadi

Seringkali kita mendengar pernyataan bahwa Indonesia negara yang sangat kaya akan berbagai sumber daya alam yang tersedia. Lokasi yang subur karena berpijak tepat digaris khatulistiwa. Beraneka ragam fauna serta flora dari yang banyak ditemukan hingga langka ada dinegara kita, Indonesia. Negara kepulauan yang indah dimana didalamnya terdapat berbagai keindahan alam seperti, laut beserta seluruh biotanya, pantai, pegunungan, sumber daya alam dengan kualitas terbaik dan masih banyak lagi.

Pulau yang ada di Indonesia lebih dari 17.000. Wilayah lautannya meliputi 5,8 juta km2 atau 70 persen dari luas teritorial Indonesia (Dahuriet dkk:2001). Potensi sumber daya alam Indonesia tersebut dapat menjadi kekuatan utama (prime mover) perekonomian bangsa, mulai dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable) sampai yang tidak dapat diperbaharui (non renewable) (Jurnal Mangrove dan Pesisir IX, Februari 2009, Tajerin)

Sayangnya, selama 72 tahun Indonesia merdeka kita belum benar-benar merdeka dan berdaulat seutuhnya. Jika dilihat sekarang ini ada berapa banyak perusahaan asing yang ada di Indonesia dan buruhnya adalah orang Indonesia. Tak jarang beberapa kontrak terjadi atas kesepakatan dimana karyawan dari perusahaan asing yang ada di Indonesia juga dari tenaga asing itu sendiri. Inilah yang perlu dikoreksi oleh pemerintah serta kesadaran diri dari masyarakat kita bahwa kita harus bekerjasama untuk memajukan bangsa ini khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam dan manusia yang harus ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya agar kita dapat berpijak diatas negara kita sendiri dan merasakan keuntungan dari sumber daya kita.

Kenyataan dilapangan memang benar, bahwa sumber daya alam yang kita miliki bukan hanya banyak namun juga sangat berkualitas. Kriteria emas terbaik adalah berwarna kuning menyala hampir kemerahan dan emas jenis ini ada bahkan melimpah di tanah Papua, Indonesia. Namun kurangnya keahlian kita dalam pengelolaan baik dari segi kecanggihan alat maupun kemampuan manusianya sangat kurang. Sehingga emas kita dikelola PT.Freeport milik AS.

Tentu hal ini sangat merugikan kita, mereka mengelola emas kita, membeli dan mendapatkan sebagian atas kerjasama masih dalam bentuk mentah dan  setelah jadi perhiasan utuh dijual kembali ke negara kita yang tentunya dengan harga yang jauh lebih besar. Miris sekali bukan? Kita pemilik namun untuk mendapatkannya lagi kita justru harus membayar degan harga yang lebih mahal.

Indonesia juga penghasil gas alam terbesar di dunia yang tersebar di beberapa daerah yaitu Bontang (Kalimantan Timur), Arun (Nanggroe Aceh Darussalam), Tangguh (Papua) Pulau Natuna, Blok Cepu (Kabupaten Bojonegoro - Jawa Timur, Kabupaten Blora - Jawa Tengah dan Kabupaten Tuban -- Jawa Timur). Selain itu terdapat dua puluhan jenis gaharu di dunia dan enam diantaranya ada di Indonesia dan harga gaharu perkilonya bisa milyaran rupiah.

Kita juga memiliki batu bara di Kalimantan dan Sumatera dan media internasional mengatakan bahwa sumber tambang batu bara terbesar di dunia ada di Indonesia. Terletak tepat digaris khatulistiwa juga membuat tanah Indonesia sangat subur. Berbagai macam tanaman seperti kelapa sawit, kpi, tembakau, padi, rotan, karet, rempah- rempah, dan lain sebagainya mampu tumbuh dengan kualitas yang baik.

 Sungguh fantastis persebaran sumber daya yang ada di Indonesia bahkan masih banyak keajaiban sumber daya yang belum terjamah. Dengan kekayaan alam yang melimpah ruah tetap saja masih banyak kalangan orang menengah kebawah di Indonesia, padahal jika seluruh sumber daya yang ada dikelola dan di ekspor dengan baik tentu seluruh rakyat Indonesia akan makmur jauh dari kata kemiskinan. Tak bisa dipungkiri fakta diatas jelas terjadi karena minimnya pengetahuan kita dalam kesadaran berbangsa  dan IPTEK. Ini harus segera diatasi jika kita ingin berdiri menjadi penguasa diatas negeri sendiri bahkan dimata dunia. Bagaimana tidak? Negara tetangga yang minim akan sumber daya alam namun mereka mampu mengoptimalkan hasil alam mereka untuk memenuhi rakyatnya bahkan bisa diekspor.

Kalimantan, sebagai penghasil banyak hasil alam pun kurang perhatian. sebagai contoh di Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara  yang merupakan daerah di Kalimantan Barat. Kondisinya masih jauh dari pemerataan pembangunan. Masalah transportasi menjadi kendala utama masyarakat di daerah tersebut. Tidak ada gunanya pendapatan alam yang melimpah ruah namun akses jalan sulit dijangkau karena daerah tersebut tidak akan tersentuh. Padahal jika pemerintah tidak melulu fokus ke ibu kota dan membagi perhatiannya ke Kalimantan dan daerah lain, daerah tersebut mampu mengoptimalkan pendapatan anggaran yang bahkan jumlahnya lebih besar dari hasil anggaran ibu kota.

Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kekayaan alam Indonesia; sumber daya alam,  pantai, lautan, gunung, dan panorama alam lain yang apabila diolah akan menjadi sumber yang dapat memakmurkan seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan infrastuktur hanya difokuskan ke ibu kota, daerah lain terutama daerah pedalaman yang jembatan penyebrangannya masih berasal dari akar yang memanjang dan menyatu dengan sendirinya masih sangat minim.

Jutaan orang dari berbagai pelosok mencari berbagai cara agar bisa datang dan bekerja di Jakarta, padahal Jakarta sudah cukup sesak. Seandainya pemerintah memudahkan akses jalan didaerah contohnya seperti keindahan Pantai Serangan di  kecamatan Praya Barat Lombok Tengah yang tertutup karena akses jalan yang sangat sulit dijangkau sehingga minim pengunjung. Padahal, jika daerah tersebut mudah dijangkau tentu akan banyak pengunjung domestik maupun mancanegara dan ini akan menambah pemasukan Negara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline