Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Ada Harapan di Balik Sebuah Pesta

Diperbarui: 9 Juli 2019   17:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image caption

Merujuk kepada definisi festival yang tercantum dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka, yang dituliskan oleh W.J.S Purwadarminta, bahwa kata "festival" berasal dari bahasa Latin, dari kata dasar "festa" atau pesta dalam bahasa Indonesia.

Sementara itu, kata pesta sendiri sebagaimana dikutip dalam laman wikipedia, adalah sebuah acara sosial yang dimaksudkan terutama sebagai perayaan dan rekreasi. "Pesta" dapat bersifat keagamaan atau berkaitan dengan musim, atau pada tingkat yang lebih terbatas, berkaitan dengan acara-acara pribadi dan keluarga untuk memperingati atau merayakan suatu peristiwa khusus dalam kehidupan yang bersangkutan.

Pesta merupakan kesempatan untuk berbagai interaksi sosial, tergantung pada pesertanya dan pemahaman mereka tentang perilaku yang dianggap layak untuk acara tersebut. Akibatnya, pesta cenderung memperkuat standar budaya dan/ atau kontra-budaya, meskipun hal ini kadang-kadang dilakukan dengan sekadar memberikan konteks sosial yang lebih kurang dapat diterima untuk pelanggaran standar-standar tersebut.

Festival biasanya berarti "pesta besar" atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu. Atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat.

Pada tanggal 5-7 Juli 2019 nanti, Pemerintah Kabupaten Karo, bekerjasama dengan pihak swasta, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat utamanya para petani, akan melaksanakan Festival Bunga dan Buah Tahun 2019, bertempat di Taman Mejuah-juah Berastagi.

Dalam sejarah pelaksanaannya, festival bunga dan buah ini dulunya diresmikan oleh Presiden RI Megawati Sukarnoputri, bersamaan dengan peresmian Pesta Budaya Mejuah-juah, pada tahun 2003 bertempat di Open Stage Mejuah-juah Berastagi. Kalau festival bunga dan buah utamanya adalah sebagai sarana promosi berbagai komoditi bunga dan buah yang merupakan komoditi potensi keunggulan daerah Kabupaten Karo, maka Pesta Budaya mejuah-juah merupakan sarana yang dumaksudkan sebagai pagelaran potensi kekayaan budaya khas daerah.

Rumah Adat Karo (dokpri)

Kedua potensi ini, pertanian melalui bunga dan buah serta budaya, merupakan penopang penting dan daya tarik bagi kemajuan dunia pariwisata di Kabupaten Karo. Bisa dikatakan, dua-duanya sekaligus merupakan keunggulan kompetetitif maupun komparatif Kabupaten Karo di antara daerah-daerah lainnya di Tanah air maupun sampai manca negara.

Namun, baik Festival Bunga dan Buah maupun Pesta Budaya Mejuah-juah sempat terhenti beberapa tahun. Bupati Karo Terkelin Brahmana kembali menghidupkan event pariwisata yang dulu sangat populer itu dalam 4 tahun terakhir ini.

Apa urgensi dan manfaat kedua even ini bagi masyarakat Kabupaten Karo secara umum?

Yang pertama, dari sudut pandang pertanian.

Sebagaimana ditetapkan dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menenengah Kabupaten Karo dalam kurun waktu tahun 2016-2021, bahwa pengembangan pariwisata di Kabupaten Karo perlu direncanakan secara terarah dan berkesinambungan. Sektor ini memberi pengaruh yang sangat luas terhadap berbagai sasaran pembangunan, antara lain penambahan devisa daerah, peningkatan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan kerja, memelihara kepribadian dan kebudayaan Karo serta melestarikan alam lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline