Lihat ke Halaman Asli

TEGAR SATRIA

Mahasiswa Universitas Duta Bangsa Surakarta Fakultas Ilmu Komputer.

Pena dan Malam

Diperbarui: 1 Mei 2024   23:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika senja meninggalkan Ambara

entah dengan siapa aku tertawa

saat angin malam mulai berhembus

dan hangatnya mentari terhapus

disitulah pena mulai menari dengan rakus

Bolehkah malam punya telinga?

agar ia bisa  mendengar kala aku bercerita

bolehkan bulan bisa bersuara?

agar malam yang sunyi ini sirna

Di malam sunyi di bawah bintang gemintang

Hatiku merenung dalam sunyi yang terang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline