Lihat ke Halaman Asli

Tb Adhi

Pencinta Damai

Turbulensi Anies Baswedan

Diperbarui: 15 September 2022   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anies Baswdan saat menjajal salah satu mobil Formula E sebelum balapan resmi mobil listrik  itu pada 4 Juni 2022. (Foto: Formula E).

                                                                                   

INI tentang Anies Rasyid Baswedan. Gubernur DKI Jakarta yang akan meninggalkan Balai Kota, Pemprov DKI Jakarta, pada pertengahan Oktober 2022 mendatang mengingat masa baktinya sudah selesai. Masyarakat megapolitan Jakarta akan segera memiliki pimpinan baru, menggantikan duet Anies Baswedan-Akhmad Riza Patria (Ariza).

Beberapa hari lalu, tepatnya Selasa, Anies dan Ariza berfoto bersama anggota DPRD DKI Jakarta seusai mengikuti Sidang Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta. DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna pengumuman masa akhir jabatan Gubernur Anies Baswedan-Ahmad Riza Patria 30 hari sebelum masa tugas berakhir. Rapat paripurna pengumuman pemberhentian Anies ini dilakukan sesuai Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Nomor 131/2188/OTDA.

Ramai diberitakan jika saat bersamaan juga dilakukan Rapat Gabungan (Rapimgab) DPRD DKI Jakarta, yang menyepakati tiga nama calon Penjabat (Pj) Gubernur pengganti Anies Baswedan. Rapimgab yang dihadiri oleh pimpinan sembilan fraksi memutuskan tiga nama yang akan diberikan kepada Menteri Dalam Negeri.

Seperti dikutip dari berbagai pemberitaan media, ketiga nama yang diputuskan sebagai calon pengganti Anies dari Rapimgab tersebut adalah Heru Budi Hartono, Bahtiar, dan Marullah Matali.

Kita telusuri, Heru Budi adalah Kepala Sekretariat Kepresidenan. Sebelum masuk ke lingkungan Istana, Heru lama berkarier sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Marullah Matali adalah tangan kanan Anies sebagai Sekretaris Daerah Pemprov DKI. Dia didukung banyak fraksi karena dianggap paling paham tentang DKI Jakarta.  

Bahtiar, yang Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, juga memperoleh banyak suara. Sebagai pejabat Kemendagri, dia dipandang sangat memahami persoalan pemerintah daerah.

Selang beberapa jam setelah Sidang Paripurna itu, Anies Baswedan terbang ke Singapura. Mantan Rektor Universitas Paramadina dan Mendikbud ini menerima penghargaan Lee Kuan Yew Exchange Fellow (LKYEF) ke-72 dari pemerintah Singapura.

Kita memahami kegembiraan sekaligus kebanggaan Anies atas anugerah yang diterimanya. Anies sendiri merefleksikan kebahagiannya melalui akun instagramnya, seperti dikutip banyak media pada Rabu (14/9), di mana ia menuliskan, "Sebuah kehormatan menjadi penerima anugerah Lee Kuan Yew Exchange Fellow ke-72 dari Pemerintah Singapura." Anies menjadi tokoh kelima dari Indonesia yang menerima penghargaan tersebut.

Ironisnya, bersamaan Anies berada di Singapura, di dalam negeri masyarakat juga dihebohkan dengan banyaknya pemberitaan yang menyebutkan bahwa dia menjadi tersangka kasus korupsi Formula E.
   
Seperti fatsun 'the bad news is the good news', berita itu menyebar secara cepat, bahkan hingga Kamis (15/9) pagi ini pun masih diberitakan sejumlah media meski pada sehari sebelumnya sudah ada tanggapan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengusut kasus dugaan korupsi pada penyelenggaraan Formula E sejak tahun silam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline