Lihat ke Halaman Asli

Tazkia Aulia Rahman

Mahasiswa Ilmu Komunikasi - Universitas Negeri Jakarta

Pendidikan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 29 September 2022   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 ini memberikan dampak yang signifikan bagi setiap orang. Hal ini dikarenakan adanya virus Covid-19 yang membuat hampir semua kegiatan berubah dan terkendala. Banyak sektor dan bidang yang terkendala karena terjadinya virus Covid-19 ini. Salah satu bidang yang terkena dampak akibat adanya pandemi Covid-19 ini adalah bidang pendidikan yang ada di negara kita, Indonesia.

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus baru yaitu Sars-coV-2  yang pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina pada tanggal 31 Desember 2019. Virus corona atau Covid-19 ini memiliki gejala pada gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, bahkan dapat menimbulkan kematian.

Keadaan Covid-19 yang tidak diperkirakan sebelumnya, ternyata terus berlanjut di luar prediksi. Wabah penyakit Covid-19 telah membawa perubahan yang cukup besar di berbagai sektor. Perkembangan virus ini dengan cepat menyebar luas di seluruh dunia. Hal tersebut mempengaruhi berbagai perubahan-perubahan dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan di Indonesia. Salah satunya dengan kebijakan baru yang mau tidak mau harus dilakukan yaitu di bidang pendidikan.

                                                                                                             Sumber: google.com

Dengan adanya virus Covid-19 ini sistem dunia pendidikan berubah dengan sangat cepat. Naiknya kasus Covid-19 di setiap harinya membuat sistem pendidikan di Indonesia menerapkan sistem pembelajaran secara daring (dalam jaringan), yang mana semua kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara online yaitu pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-masing melalui platform media online seperti zoom atau google meet. Pembelajaran yang seharusnya dilakukan di gedung sekolah atau di kampus, terpaksa harus berubah menjadi pembelajaran yang hanya dilakukan di rumah saja.

Dalam sistem pembelajaran di masa pandemi ini pemerintah menerapkan sistem pembelajaran stay at home dan social distancing yang mana hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus Covid-19. Kebijakan pemerintah ini merubah kegiatan pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring (dalam jaringan) atau online. Semua kegiatan pembelajaran hampir semua dilaksanakan di dalam rumah agar tidak menimbulkan sekelompok orang yang menimbulkan kerumunan.

Perubahan sistem pembelajaran yang awalnya dilaksanakan secara luring (luar jaringan) menjadi daring (dalam jaringan) yaitu dengan menggunakan perangkat elektronik seperti handphone, komputer, ataupun laptop yang langsung bisa terhubung dengan koneksi jaringan internet. Selain itu, tentunya guru pun harus mulai memanfaatkan platform serupa untuk menunjang kegiatan pembelajaran di masa pandemi. Media atau platform yang bisa digunakan oleh guru yaitu aplikasi WhatsApp (WA), Google Meet, Zoom, Google form, Google Drive, Classroom, Youtube, atau bahkan Instagram dan Tiktok untuk mengunggah video tugas yang diberikan oleh guru.

Melalui aplikasi yang digunakan oleh guru dan murid, diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam melaksanakan pembelajaran di rumah. Tujuan lainnya diharapkan peserta didik tetap mendapatkan hak-nya untuk bisa menerima ilmu dan pelajaran walaupun tidak saling bertemu secara langsung di sekolah.  Dalam hal ini, guru harus tetap memastikan anak didik-nya dapat mengikuti kelas online secara bersamaan walaupun berada di tempat yang berbeda.

Namun, dengan pembelajaran daring ini, banyak hambatan yang bisa terjadi. Hambatan yang dirasakan yaitu peserta didik yang belum mempunyai alat elektronik penunjang pembelajaran seperti handphone atau laptop. Selain itu, hambatan lainnya karena akses internet di Indonesia yang belum merata, sehingga peserta didik yang tinggal di daerah terpencil pasti kesulitan untuk mendapatkan akses internet yang stabil.

Selain itu, rasa bosan dan jenuh yang dirasakan pesera didik karena harus memandang handphone atau laptop sepanjang hari, yang mana pantulan sinar dari handphone atau laptop membuat mata cepat lelah. Normalnya pembelajaran seharusnya dilaksanakan dengan tatap muka karena akan jauh lebih efektif dan peserta didik dapat bertemu langsung dengan teman-temannya, sehingga mengurangi resiko stress yang dapat dialami oleh peserta didik.

Peran dan kontribusi orang tua pada pendidikan terutama di masa pandemi sangat penting dan harus dilakukan secara berkelanjutan. Dalam hal ini, orang tua harus bisa memotivasi, memberi arahan, memberi dorongan serta memberi sarana yang diperlukan untuk menunjang pembelajaran sang anak, demi terciptanya rasa nyaman bagi sang anak ketika melakukan pembelajaran daring.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline