Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Panggung Negeri

Diperbarui: 24 Maret 2022   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suara suara menari. Janji telah basi dan podium jadi saksi. Tidak bisu. Podium hanya diam. Panggung ini bisa dilipat sesuai keperluan,  atau 5 tahunan.

Selebihnya jadi panggung ambisi,  narasi investasi,  berbagi kapitasi, swastanisasi,   program jangka panjang dan ada fee dan komisi, ada korupsi yang jadi hantu.

Panggung negeri dalam tragedi,  komic dan epik. Kisah lama dan baru dibangun di atasnya. Dengan memaki atau memuliakan diri, negeri ini tetap ada. Namun dengan cara apa dan bagaimana kita wariskan?

Apakah cukup dengan panggung dan podium? 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline