Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Prolog Kehendak, Suatu Kontemplasi

Diperbarui: 26 September 2021   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi.dokumen.Tonny S.Kompasiana.2021

1//
Kehendak bukan hanya kekuatan
tapi juga kumpulan kekuatan.kekuatan yang Tuhan (Allah SWT) Titipkan. Kehendak dan kesadaran bagai kesatuan
namun dalam lapisan yang berbeda.

Kekuatan yang kita maksud bukan kekuatan otonom mutlak,
tapi kekuatan yang berdasar atas mekanisme kodrati yang telah Ditetapkan. Kehendak yang ada pada kita hanyalah sisipan KehendakNya.

Seperti insinyur yang telah menyelesaikan pekerjaannya, kita menikmati hasil kerjannya. Kreasi Tuhan lebih hebat lagi, setelah selesai Dicipta, ciptaanNya terus Diawasi, Diberi rezeki, potensi dan Dipelihara, sedang siklus aslinya tanpa limbah, semua terdaur dalam mekanismeNya, indah, rapi dan sunyi.

2//
Kita bisa menggerakkan tubuh kita
bukan semata karena jaringan otot, namun karena adanya kehendak dari kesadaran dan ataupun refleks kita.
dan tentu, ada Kehendak di atas kehendak. yang menolak ini, ianya hanya menilai dari yang tampak. padahal, realitas yang tak tampak itu lebih luas, kompleks dan awal keabadian.

Rumi meyakini, bahwa wujud semua benda, bukan semata materi, tapi juga hamba di dihadapanNya, semua datang dengan taat atas KehendakNya. 

3//
Melatih pikiran dapat mengembangkan kehendak sesuai tuntunan tinggi dan mulia.tanpa itu, kekendak akan redup dan pikiran pikiran yang bercabang akan membuat kebuntuan, kehilangan harmoni, kelesuan dan kemalasan bahkan keputusasaan.

Kehidupan kita yang mekanik, materilistik dan sibuk, dapat merampas kehendak kita untuk mencapai wujud yang kita perlukan. Kita mesti mampu mengendalikan semua motif dan dorongan dorongan untuk mencapai kehendak yang lebih luas. 

Namun kehendak itu sendiri kadang mesti dipahami, bukan dengan pemaksaan diri. Sebab, dalam realitasnya, kita berhadapan dengan Kehendak lebih besar, yang bisa jadi di luar kendali kita: antara maju dan mundur. kalah dan menang. 

Akan selalu ada perseteruan antara kehendak dan kebijakan. keduanya perlu diselaraskan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline