Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Kreativitas sebagai Gaya Hidup

Diperbarui: 31 Juli 2021   08:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hasan Langgulung dalam catatannya tentang kreativitas dan pendidikan  Islam menyampaikan ta'rif kreativitas secara falsafi dan komprehensif. Dalam tinjauannya, kreativitas secara fitrawi menjadi potensi umum manusia yang bersumber pada Asmaul Husna  (nilai nilai Ketuhanan). Kreativitaa itu pula yang menjadi bagian dari kekhasan individu.

Ia juga menambahkan bahwa kreativitas dalam peradaban Islam telah berhasil menjembatani peradaban Yunani, misalnya. Bahkan berhasil mensintesa keilmuan lama dengan perspektif Islam. Sehingga tak dapat dipungkiri bahwa apa yang dicapai oleh Barat (termasuk Eropa) merupakan "buah tangan" tokoh tokoh muslim yang kreatif di bidangnya masing masing. Dari bidang pemikiran, rekayasa sosial, budaya dan pendidikan.

Secara khusus Hasan Langgulung sangat menyayangkan banyak tokoh Barat yang meremehkan dan menafikan capaian ilmuwan muslim, sehingga sedikit dari mereka yang menilai dengan fair.

Sedangkan dalam pendekatan individu,  kreativitas sebagai perwujudan dari sikap yang terbuka terhadap ragam pengalaman, dengan menghadirkan produk wujud yang bernilai guna dan relatif "asing" bagi orang /wilayah setempat serta hasilnya dapat dinikmati seterusnya, atau bertahan lama.

Disini ia menggaris bawahi bahwa kreativitas sebagai kekhasan individu bahkan menjadi bagian dari gaya hidup. Yang dengan sikap ini si individu selalu mengarahkan energinya untuk terus menghasilkan produk baru ataupun problem solving dari setiap pengalaman dan peristiwa di lingkungan hidupnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline