Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Menembus Garis Batas 25: Kubah, Hamam, dan Tea House di Kota Tua Bukhara

Diperbarui: 19 Oktober 2023   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kubah Kecil : Dokpri

Kunjungan ke Kompleks Po I Kalyan yang terdiri dari Menara Kalyan atau Kalon dan masjid Kalon serta sekedar melihat dari depan madrasah Mir I Arab pun usai.  Sambil sesekali memandang anak-anak usia sekolah yang berseragam taekwondo berbaris rapi dan mengikuti aba-aba yang diteriakkan oleh sang instruktur atau pelatih, rombongan kami kembali berjalan menyusuri Ulitsa Khoda Nurubobod.  Pemandangan pertama yang kita lihat adalah sebuah bangunan tua dengan arsitektur sebuah madrasah yang sekarang pintunya tertutup rapat.  

Dokpri

Di sepanjang jalan atau Ulitsa Khoja Nurubobod ini  banyak gerai di kaki lima yang menjual berbagai jenis suvenir. Sesekali juga ada pos informasi buat turis.  Kami terus berjalan dan kemudian melihat bangunan dengan kubah-kubah kecil yang ternyata merupakan bazar tertutup yang bernama Toqi Zargaron.  Di depan pintu masuknya yang berbentuk lengkungan dipajang berbagai jenis suvenir. Namun di sini yang dominan adalah pernak-pernik yang terbuat dari logam mirip kuningan atau mungkin emas?   Di dekatnya juga ada sebuah Tea House yang bernama Oriental Tea House. 

Museum bordir : Dokpri

Setelah berbelok kanan menyusuri jalan-jalan yang terbuat dari cobble stone dan khusus untuk pejalan kaki, kami memasuki sebuah jalan bernama Ulitsa Haqiqat.  Di sini terdapat Zardo'zlik Uy Muzeyi atau House Museum of Gold Embroidery.  Di dinding juga ditempel  Alamat Haqiqat 47 menunjukkan jalan nan nomer bangunan dengan tulisan warna putih berlatar hijau tua yang manis.   Di jendela tampak dipamerkan barang-barang bordiran yang terbuat dari emas dan juga berbagai jenis busana khas Uzbek yang cantik. 

Dokpri

Tidak jauh dari sini, juga ada sebuah bangunan  yang berandanya memiliki banyak tiang kayu dan sangat mirip dengan Masjid Bolo Hauz. Tentu saja dalam ukuran kecil yang merupakan toko karpet. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya permadani yang dibentangkan di lantai dan dipajang di dinding toko.  Sangat cantik dan menawan pola warna dan rancangan permadani ini.   Di sebelahnya tampak kubah-kubah bazaar yang Bernama Tim Abdullah Trading Dome.

Gerai karpet: Dokpri

Kami terus berjalan dengan santai. Dikejauhan terdapat kubah besar dengan pintu berbentuk lengkungan.  Di sebelah kir berderet gerai dan toko yang menjual suvenir, Sementara di sebelah kanan , ada bangunan dengan dinding bata dan pintu gapura berbentuk Iwan berderet rapi. Walau berbeda bentuk, semua bangunan memiliki warna yang mirip serupa dan senada yaitu warna krem dengan nuansa coklat muda.   

Senja di kota tua: Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline