Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Nonton Piala Dunia U-17 di Jakarta International Stadium

Diperbarui: 29 Juni 2023   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JIS: Dokpri

Indonesia mendapatkan obat pelipur lara dengan ditunjuk oleh FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U 17 untuk tahun 2023 menggantikan Peru yang ternyata tidak siap dengan infrastrukturnya.  Sekaligus penunjukan ini menghapus kesedihan karena gagal menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia U 20 karena banyak pihak yang menolak kedatangan Israel. 

Perhelatan ini akan diadakan sejak 10 November hingga 2 Desember 2023 dan diikuti oleh 24 negara termasuk tuan rumah Indonesia yang akan dibagi dalam 6 grup.   Sebenarnya Indonesia sudah menyiapkan banyak stadion untuk Piala Dunia U 20 lalu di antaranya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Glora Sriwijaya di Palembang, Stadion Manahan di Solo dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali.  Keenam stadion ini juga pernah diinspeksi oleh FIFA dan dinyatakan memenuhi standar internasional untuk menjadi venue pertandingan Piala Dunia U20.

Dengan asumsi keenam stadion ini pernah diperiksa FIFA, tentunya keenam stadion ini pula yang nanti akan diajukan untuk menjadi tempat penyelenggaraan pertandingan Piala Dunia U 17.  Namun sayangnya Stadion Utama Gelora Bung Karno ternyata akan dipakai untuk konser Coldplay pada 15 November 2023 mendatang yang akan bentrok waktunya dengan penyelenggaraan Piala Dunia.

Lalu bagaimana solusinya, apakah konser Coldplay akan dipindahkan ke Jakarta Internasional Stadion, ataukah JIS yang akan diusulkan menjadi salah satu tempat penyelenggaraan.   Presiden Jokowi sendiri telah memberi sinyal agar JIS kembali diajukan untuk menjadi venue pertandingan walau sempat beredar isu bahwa JIS memang belum memenuhi standar internasional yang ditentukan FIFA. 

Berbicara tentang JIS memang merupakan stadion yang penuh dengan kontroversi karena bukan hanya sebatas infrastruktur atau fasilitas untuk olahraga. JIS sangat identik dengan mantan Gubernur DKI yang kini menjadi salah satu calon kuat untuk pilpres 2024, Anies Baswedan.   Tidak akan habis ratusan halaman bila kita terjebak membahas isu politik ini. Karena itu ada baiknya membahas kesiapan JIS secara teknis saja.

Sebagaimana diketahui bahwa JIS sendiri sudah selesai dibangun dan diresmikan pada Juli 2022 lalu.  Namun sayang hingga kini stadion yang digadang-gadang paling megah di Indonesia itu sangat dijarang dipakai untuk pertandingan sepak bola, bahkan pertandingan resmi sama sekali belum pernah diadakan di sana.   

Ternyata ada beberapa kendala yang secara teknis memang membuat JIS belum memenuhi syarat. Salah satunya adalah lokasi JIS di Jakarta Utara di antara kawasan yang padat penduduk dan memiliki akses jalan yang kurang baik, Walau sangat dekat dengan Jalan Tol Pelabuhan, namun akses ke JIS sendiri boleh dibilang masih belum baik.  Selain itu sempitnya lahan parkir juga menjadi salah satu kendala mengingat kapasitas stadion ini lebih dari 82 ribu penonton.   Bukan itu saja akses transportasi massal ke JIS juga belum ada atau baru akan dibuat alias masih dalam perencanaan, salah satunya adalah LRT Jakarta yang rencananya akan diperpanjang dari Kelapa Gading ke JIS.  

Apabila diadakan pertandingan internasional yang menyedot banyak penonton, maka dapat dipastikan akses ke JIS akan lumpuh total seperti pernah terjadi ketika konser Dewa beberapa waktu yang lalu.  Akses dengan Trans Jakarta tentu saja tidak akan memadai untuk melayani stadion dengan kapasitas raksasa seperti JIS.

Selain akses ke JIS dan tempat parkir yang kurang memadai, juga tempat keluar masuk atau akses penonton dari dan ke dalam stadion yang saat ini baru satu dari 4 yang difungsikan. Tentu saja ini akan berdampak pada keselamatan dan kenyamanan penonton.  Dan yang terakhir adalah rumput stadion yang saat ini menggunakan rumput jahitan.

Melihat ketiga kekurangan di atas, tampaknya masalah rumput dan akses pintu masuk bukanlah masalah besar yang sulit diaasi.  Untuk lahan parkir dan akses transportasi umum, masih bisa diatasi dengan bekerja sama dengan beberapa instansi terkait. Misalnya saja memanfaatkan beberapa stasiun KRL yang ada di sekitar JIS seperti stasiun Ancol atau Kampung Bandan dan juga stasiun Kota. Dari berbagai stasiun ini kemudian disediakan shuttle bus atau Trans Jakarta yang beroperasi selama pertandingan. Dan penonton diharapkan tidak membawa kendaraan pribadi selama pertandingan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline