Lihat ke Halaman Asli

Taufan Satyadharma

Pencari makna

Angan di Antara Angan-Angan

Diperbarui: 25 Oktober 2019   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Selaksa tingkah menggetarkan qalbu. Di setiap temaram yang telah lalu. Tak peduli jika Layla mulai berkabut dengan keinginan-keinginannya. Sebenarnya tak ada masalah sama sekali, karena masalah itu menjadi akibat dari keresahan diri. Yang lebih banyak datang dari keinginan-keinginan. Dan pada akhirnya, cinta yang menjadi semakin kalut. Layla seperti tidak peduli dengan suatu angan yang menghampirinya. Dia seolah tahu bahwa angan itu tak lebih dari sebuah khayalan. Kosong.

Layla kemudian teringat tentang buku yang pernah diberikan oleh Tama saat bertemu di Pasar Beringharjo waktu itu. Karena kesibukan semasa masih di tempat perantauan, Layla sampai lupa atas pemberian tersebut. Karena penasaran, Layla pun bergegas menuju kamar mencari kotak kardusnya yang sudah usang tersudut di lompetan kamar karena hanya berisi barang-barang yang sudah tak terpakai.

"Ah, kamu!" sapa Layla kepada kaktus yang terdapat di tepi jendela sebelum masuk gudang kamarnya,sembari tersenyum mengingat kaktus berwarna merah yang dulunya mungil kini terlihat gagah. "Kamu kangen tuanmu gak? Aku kemarin barusan ketemu lhoo.. Sebelumnya kamu yang terlihat aneh, tapi sekarang justru tuanmu yang nampak lebih aneh." Lanjut Layla sembari membayangkan pertemuannya di lereng berkabut itu.

Karena keanehan tersebut Layla nampak semakin penasaran dengan apa yang dicarinya. Tapi, kotak kardus yang dicarinya tidak ada pada tempatnya. Ibu Layla nampaknya tadi pagi telah membantu membersihkan kamar Layla. Karena Ibunya memahami, jika Layla tidak suka merapikan barang-barangnya.

"Buuu,,, Ibuu,,, kotak kardus Layla yang dari Jogja ibu taruh mana yaa? Koq disini gak ada?" tanya Layla dari dalam kamarnya.

Ibunya yang kebetulan sedang memasak di dapur menjawab, "Oiya, tadi pagi ibu pindahin beberapa kotak ke bawah, Nduk. Coba cari disini."

Layla pun segera turun dan menghampiri ibunya, "mana, Bu?"

"Itu di bawah tangga... ada yang penting po? Tumbenan kamu nyari barang-barang yang sudah dimasukin kardus. Biasanya juga udah gak diperhatiin."

Sembari mencari Layla menjawab, "Kepooo deh ibu... "

"Hahaha, gimana kamu sama Rendi? Udah ada niatan mau serius? Atau ada yang lain? Jangan-jangan kamu gak inget sama usiamu, atau malah gak pingin niat bikin ibu seneng, kalo ibu punya cucu?"

"Hmmm, kannnn... kannnn.. mulai deeehh, ngikut ibu aja yang paling suka yang mana, hehehe..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline