Lihat ke Halaman Asli

Cidera Kevin Love : Kebangkitan Cavs

Diperbarui: 9 Juni 2016   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Saya sepakat dengan pernyataan nbatoday.com kemarin. Bahwa untuk bisa meraih satu kemenangan di Quicken Loans Arena, Cleveland Cavaliers harus kembali menghidupkan para snippernya. Cukup masuk akal mengingat kemenangan demi kemenangan di babak playoffs tim asuhan Tyronn Lue itu kerap kali membuat lawan dibuat pusing bukan kepalang ketika Cavs memanfaatkan penyerangan inside dan outside nya secara bersamaan. 

LeBron kerap bergantian dengan Tristan Thompson untuk melakukan post play. Pun begitu dengan Kevin Love. Tak jarang mereka mendapatkan poin dari pain area. Tapi seringkali juga strategi itu digunakan untuk memancing defender mengkerucutkan penjagaan di wilayah dalam. Sehingga para shooter seperti JR Smith, Iman Shumpert dan juga Kyrie Irving tidak mendapatkan penjagaan ketat. 

Kehilangan Kevin Love justru membuat saya berpikir bahwa seharusnya beginilah Cavs bermain. Secara offense, Power Forward multi talent ini cukup mumpuni. Catatannya sepanjang musim cukup baik. Pemain yang berada di urutan ke lima NBA Draft 2008 itu mencatatkan rata-rata 16 point per game, dengan raihan field goals 38,9% dan three point 43,6%. Namun Love justru kerap terlihat lemah dibanding Draymond Green dan Andrew Bogut. Lihatlah betapa dua big man Warriors tersebut sering mengambil offensif rebound di 2 game sebelumnya. Tristan Thompson kesulitan, jika harus menghadapi keduanya sendirian. 

Namun dengan absennya Love dan masuknya Richard Jefferson, justru Cavs dapat bermain lebih tajam. Begitu pula dengan defense dari masing-masing pemain yang makin ciamik. Pergerakan pemain Warriors terkunci. Lihatlah bagaimana Curry hanya berhasil memasukkan 3 dari 9 percobaan three point nya. Begitu pula Klay Thompson yang sempat keluar lapangan karena bertabrakan dengan Timofey Mozgov, dia hanya memasukkan 1 dari 7 kali percobaan tiga angka. 

Sedangkan Cavs tampil luar biasa. Kecemasan Draymond Green terbukti hari ini, bermain di kandang sendiri membuat setiap tim mendapatkan dukungan psikis lebih kuat. Secara mental mereka akan bermain mati-matian karena ditonton puluhan ribu suporter setianya. Apalagi, Cavs sepertinya tidak mau mengulang rasa sakit ketika harus kalah dua kali di kandang pada final NBA tahun lalu. Serasa ditampar habis-habisan mengingat Curry mengangkat trophy piala NBA di Quicken Loans Arena.  Hasilnya?

Hari ini LeBron James tampil mendominasi dengan raihan 32 points tertinggi di Cavs. Disusul oleh Irving dengan 30 points serta 8 assists, dan JR Smith yang kembali hidup dengan menyumbangkan 20 points serta berhasil memasukkan 5 dari 10 percobaan three points. Dengan kemenangan besar atas Warriors, 120-90, benar kata Curry bahwa : 

" We can`t celebrate anything because we haven`t accomplished anything yet." 

Jangan bersenang-senang dahulu. Final NBA bahkan digelar hingga game ke 7. Terlalu prematur memutuskan Curry akan meraih cincin juaranya untuk kedua kali. Karena LeBron akan berjuang habis-habisan untuk cincinnya yang ketiga. 

Selamat menikmati ! 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline