Lihat ke Halaman Asli

Dominasi Sang Ayah, Bentuk Karakter Ahok

Diperbarui: 25 November 2020   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

poster resmi film 'A Man Called Ahok'

Film A Man Called Ahok (2018). Film yang digarap oleh sutradara Putrama Tuta ini, memfokuskan jalan cerita mengenai hubungan Ahok dan keluarganya yang jarang diketahui oleh banyak orang.

Film yang diangkat dari buku milik Rudi Valinka, memperlihatkan karakter Kim Nam, ayah Ahok, yang keras tetapi dermawan. Dirinya memiliki prinsip hidup yang bertentangan dengan Ahok.

A Man Called Ahok menjadi salah satu film yang menunjukan strukturasi sangat kuat didalamnya, hal tersebut tampak setiap kali Kim Nam dan istirnya sedikit berargumen. Terlihat ketika sang istri mempermasalahkan sikap dermawan sang suami yang selalu memberikan uang, tetapi keluarga sendiri masih membutuhkan banyak uang pada akhirnya sang istri hanya bisa mengalah dengan respon yang diberikan oleh Kim Nam.

Hal ini menunjukan strukturasi bahwa suami memiliki peran yang lebih tinggi dibandingkan sang istri.

Strukturasi didalam film semakin terlihat ketika Ahok dan saudara-saudaranya saat kecil tidak ada yang berani membantah perkataan dari Kim Nam, mereka tampak takut untuk beradu argumen dengan Kim Nam yang keras.

images-10-5fbdd67054917f25d545dd62.jpeg

Adegan  Ahok muda (Eric Febrian) dan Kim Nam muda (Denny Sumargo) dalam film 'A Man Called Ahok'

Hal ini memperlihatkan strukturasi bahwa sosok ayah menjadi sosok yang memiliki kuasa paling tinggi dirumah sehingga apa yang di bicarakan oleh sosok ayah seperti tuntutan mutlak untuk anak-anaknya.

Meski Ahok sudah dewasa dan dirinya sudah berani untuk beradu argumen dengan Kim Nam. Nyatanya sosok Kim Nam masih terus mendominasi Ahok hingga keinginannya bisa dituruti oleh Ahok.

3672235934-jpg-5fbddbff8ede48268a6941e2.jpg

Ahok dewasa (Daniel Mananta) dan Kim Nam tua (Chew Kin Wah) dalam adegan film 'A Man Called Ahok' sedang beradu argumen

Hal ini menunjukan bahwa sosok ayah masih memegang kendali besar terhadap anaknya, sehingga anaknya masih terus mengikuti apa yang menjadi keinginan dari sang ayah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline