Lihat ke Halaman Asli

Tarisa almas

Sekolah menengah pertama

Arti Persahabatan

Diperbarui: 22 November 2022   23:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku Tasya, seorang gadis cantik yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Aku memiliki banyak teman di sekolah, mereka menyebut ku friendly atau orang yang mudah berteman, bahasa lainnya sih ekstrovert. 

Suatu hari aku sedang mendengarkan temanku bercerita, Ririn namanya. Ia bercerita tentang temannya yang berbohong kepada dia. Aku dengan senang hati menyimak apa yang ia ucapkan.

"Aku sangat membenci orang yang suka berbohong" ucap Ririn dibalas anggukan oleh ku, kemudian temanku yang berada di sebelah Ririn berkata

"Bagaimana kalau persahabatan itu bisa terjalin dengan baik dan bertahan lama jika ada satu di antara mereka ada yang berbohong" ucapnya, kemudian aku terdiam sambil memikirkan sesuatu.

"Kalau mau persahabatan itu terjalin dengan baik dan lama harus saling jujur dan menghargai perbedaan dari masing masing orang. Kalau suka berbohong seperti itu yang ada nantinya persahabatan itu akan rusak" jawabku, Ririn hanya mengangguk tanda mengerti.

Kini mereka semua, Ririn, Dina, Karla, Dela saling melihat satu sama lain, begitupun aku. Entah apa yang kami pikirkan tapi kami terdiam cukup lama menyelami larutan pikiran yang mengalir di kepala.

Saat pulang sekolah, aku mendengar suara keributan dari kelas sebelah. Karena aku harus menuruni tangga dan tangga itu berposisi di samping kelas sebelah, otomatis aku mendengar perbincangan yang sedang mereka ributkan.

Terdengar mereka sedang meributkan soal temannya yang iri terhadap temannya yang satu. Menurutku jika mendengar pembicaraan seseorang itu tidak sopan tapi seseorang tiba tiba keluar dari kelas itu saat aku sedang berjalan menuju tangga. Terlihat orang itu nampak sedih, apakah dia di bully?

Aku mencoba untuk acuh terhadap kejadian yang terjadi di depan mata ku ini, meski aku ingin tau juga tapi tetap saja tidak boleh terlalu mencampuri urusan orang lain.

"Hey kamu, itu gantungan tas nya jatuh" teriak ku begitu melihat gantungan tas miliknya terjatuh di tangga, aku tidak tau orang itu siapa sebab ia belum melihat kebelakang, atau ke arahku sedari tadi.

"Iya? oh makasih ya" dia kemudian berbalik lalu mengambil gantungan doraemon yang terjatuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline