Lihat ke Halaman Asli

HMJ Tadris Matematika UINMLG

HMJ Tadris Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

TM-NEC Bukan Sekadar Klise, "Senjata Pamungkas" dalam Dunia Kepenulisan

Diperbarui: 21 Juni 2019   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis dari Pixabay.com

Jika saya tanya, apa pikiran pertama yang muncul di kepala kalian terkait matematika? Pasti banyak yang mengatakan bahwa matematika itu tentang angka, pelajaran yang susah, menantang, bikin pusing, dan lain sebagainya. 

Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, dari dua puluh orang yang saya tanyai kurang lebih 90 persen menjawab dengan sudut pandang yang sama. 

Kalau pernyataan itu dituliskan, pembaca pasti akan berpikir 'Ahh, saya juga tau matematika itu tentang angka, matematika itu pelajaran yang susah, menantang atau bikin pusing, terus mau apa?.

Ilustrasi sudut pandang dari pixabay.com

Sudut Pandang Istimewa Penulis

Di sisi lain, seorang penulis yang pandai jika ditanya apa yang dipikirkan pertama kali tentang matematika, maka di kepalanya akan muncul sudut pandang yang sangat berbeda dan istimewa. Apa yang dimaksud dengan sudut pandang berbeda?

Yaitu apa yang tidak dipikirkan sama sekali oleh orang lain. Misalkan bahwa matematika itu sebuah keajaiban Allah yang tiada bandingnya, deretan angka matematika bersujud dan bersimpuh memuji akan keagungan-Nya, angka-angka yang terlukiskan dalam Al-Qur'an sebagai bukti akan kebesaran dan keagungan Allah yang Maha Esa. 

Atau contoh lainnya tanpa matematika dunia ini hanya kebenaran yang tidak asasi karena matematika adalah penegak kebenaran yang hakiki, tanpa matematika pula keadilan itu benar-benar mati, dan lain sebagainya. Itu adalah contoh dari sudut pandang yang berbeda atau istimewa terkait matematika dimana orang lain tidak memikirkan hal itu sama sekali.

Apapun jenis dan topik tulisan kita, mempunyai sudut pandang yang spesial mutlak dilakukan. Oleh karena itu, tugas penulis pertama kali adalah mempunyai 'sudut pandang yang berbeda'. 

Jika kita sudah terlatih menulis dengan sudut pandang yang berbeda, maka hasil tulisan kita juga akan berbeda sekali. Penuh imajinasi dan ragam cerita baik fiksi ataupun non-fiksi. Itulah sudut pandang yang berbeda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline