Lihat ke Halaman Asli

Tarmidinsyah Abubakar

Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Mengukur Keseriusan Rezim dalam Penegakan Toleransi Beragama

Diperbarui: 14 Mei 2020   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rezim pemerintahan saat ini terlihat begitu banyak terjadi hasutan, provokasi serang lintas agama di dalam kehidupan rakyat. Bahkan tidak ragu-ragu orang melecehkan kitab suci, tempat ibadah, bahkan mengolok-olok Tuhan agama lain. Sebahagian besar terjadi terhadap agama Islam yang justru mayoritas di Indonesia.

Menarik untuk dikaji sebagai jembatan emas untuk memahami dan menginterpretasi apa goal dari fenomena prilaku menyerang agama di Indonesia ini. Karena yang diserang agama mayoritas yang memberi sinyal adanya gerakan sistemis yang masif terhadap pelemahan agama Islam oleh kelompok minoritas, karena tidak mungkin pemeluk Islam sendiri yang melakukan propaganda berkaitan dengan aqidah.

Realita ini menunjukkan betapa lemahnya penegakan konstitusi negara dalam kehidupan masyarakat, dimana pemerintah sedianya adalah agen bahkan pemilik toleransi yang wajib dipelihara jika mereka paham bahwa negara ini dibangun atas nilai-nilai tersebut. 

Jika pemerintah melakukan pembiaran terhadap hal ini maka ada perubahan lain yang ingin dicapai dalam sistem kehidupan sosial, namun jika pemerintah tidak bisa mengatasi maka pemerintah begitu naif karena gagal menjalankan fungsi negara beserta amanat konstitusinya. 

Justru karena itu secara logika terjadinya mistoleransi dan penghinaan terhadap agama di Indonesia ada dua arah, pertama sengaja dengan ending tertentu dan yang kedua tidak disengaja akibat lemahnya pemerintah itu sendiri. Jadi masyarakat  dapat mengukur apa sesungguhnya yang terjadi dalam fenomena kehidupan sosial dalam bidang agama sekarang ini di negeri kita.


Demikian pula dalam bidang lainnya tata kehidupan sosial di sebuah negeri yang sesungguhnya sangat bisa diciptakan kondisinya oleh elit pemerintahannya sendiri meski mereka terlihat lemah tapi penggiringan kondisi sosial hanya pemerintah yang paling berpotensi melakukannya karena kuat kekuasaannya dibanding elemen politik lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline