Lihat ke Halaman Asli

Lupin TheThird

TERVERIFIKASI

ヘタレエンジニア

The Long and Winding "Tokyo 2020" Road

Diperbarui: 23 Juli 2021   07:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Long and Winding 'Tokyo 2020' Road (diolah dari olympics.com dan nationalmaglab.org)

Saya sudah akrab dengan lagu-lagu The Beatles sejak SMP. Sambil memainkan gitar kepunyaan bapak, saya sering nyanyi lagu "Let it be", "Hey Jude", dan lainnya, untuk melatih lidah supaya nggak keseleo saat melafalkan kalimat bahasa Inggris.

Besok olimpiade Tokyo 2020 akan dimulai secara resmi, dengan acara pembukaan pukul 8 malam waktu Jepang (18:00 WIB) di stadion Kokuritsu Kyougijou, Tokyo.

Kalau kita kilas balik sejenak, sampai dengan hari ini perjalanan menuju olimpiade memang terasa panjang dan berliku. Itu dirasakan oleh Gubernur Tokyo Koike Yuriko, yang menggambarkan suasananya dengan lagu dari The Beatles sesuai judul tulisan. Tidak tahu juga apakah dia sudah akrab dengan The Beatles saat SMP seperti saya atau tidak.

Untuk mengetahui bagaimana perjalanan sampai saat ini, mari kita ingat kembali beberapa peristiwa sebelum pelaksanaan Tokyo 2020.

Tahun 2015, emblem pertama olimpiade mengakibatkan polemik karena ternyata ada kemiripan dengan logo teater di Belgia dan studio di Spanyol. Walaupun kasus ini tidak sampai dibawa ke pengadilan, namun panitia menganulir emblem rancangan Sano Kenjiro, sang desainer yang menjadi pemenang sayembara emblem saat itu.

Kemudian bulan Maret tahun 2019, Takeda Tsunekazu yang menjabat ketua Komite Olimpiade Jepang (JOC) waktu itu, dicurigai melakukan suap saat melobi Tokyo sebagai kandidat olimpiade tahun 2020. Takeda kemudian tidak mencalonkan diri lagi untuk memperpanjang jabatannya di JOC.

Bulan Februari tahun 2020, Mori Yoshiro yang menjabat sebagai ketua panitia olimpiade saat itu, dikritik habis-habisan karena ucapannya yang merendahkan perempuan. Dia akhirnya lengser, dan ketua panitia sekarang dijabat oleh Hashimoto Seiko.

Sebulan setelah itu, direktur kreatif olimpiade Sasaki Hiroshi mundur dari jabatannya. Dia dianggap telah melecehkan artis yang akan tampil saat pembukaan, dengan idenya agar sang artis mengenakan kostum babi saat pertunjukan.

April 2020, karena pandemi melanda dunia, status keadaan darurat pertama diberlakukan di Tokyo dan 6 propinsi lain di Jepang. Saya juga merasakan akibatnya, karena sejak saat itu sampai sekarang, pekerjaan harus dilakukan dari rumah. 

Cerita tidak berhenti disitu. Gonjang-ganjing olimpiade masih terus berlangsung, bahkan sampai beberapa hari lalu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline