Lihat ke Halaman Asli

Puisi Gila

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berhembus angin lalu sekejap pula cintamu layu, jangan ragu wahai cintaku. Cintaku tak pudar ditindih waktu.

Secarik kertas satu persatu terbang bebas ke tong sampah...

hingga tak teritung banyaknya, untuk mengungkap rasa menjadi kata...

Aku lebih memilih untuk terdiam, memilih membungkam mulutku.

Semua ini karena cinta yang tidak pasti ini...

Tidak,

Aku bukan akan mencintai atau membenci, sebab aku hanya bait yang terselip disekelebat rindumu

Hinnga terlampau gerah dengan segala gundah, lebih baik ku berserah, bukan karena menyerah, tapi lebih kepada pasrah

Mungkin penantian hati ditubuh ini terlalu lama terdiam dalam kelam..

Berharap cahaya hati mengisi kekosongan ini.

Sendiri tertatih menanti..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline