Lihat ke Halaman Asli

Dogmit dan Guru IT

Diperbarui: 5 Oktober 2018   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah anda guru?

Apakah anda pernah melihat, mendengar diklat berbasis daring?

Tentu saja jawabannya adalah Ya dan Tidak

Mengapa? Karena pada umumnya guru-guru yang punya keinginan besar untuk meningkatkan kompetensi maka akan berusaha untuk mencari informasi?

Namun, pada prinsipnya guru mengikuti diklat adalah offline yang harus disediakan waktu khusus sesuai dengan perintah atasan. Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan offline seolah-olah kita tak mampu mengerjakan tugas lainnya. Seperti ketika ditugaskan untuk mengikuti diklat offline maka siapa yang menjadi korban? Tentu jawabnya adalah peserta didik.

Bukan saja peserta didik. Kompetensi Dasar (KD) pada mata pelajaran yang diampu tak dapat diselesaikan. Sehingga akan menghambat Standar Kompetensi Lulusan (SKL) bahkan dapat menghabiskan waktu hanya untuk mnegikuti diklat tersebut.

Mengapa harus Dogmit?

Oh ya mungkin ada yang bingung ? apa Dogmit?

Dogmit singkatan daru Diklat Online Guru Melek IT yang dimotori oleh bapak Sukani dan training langsung oleh beliau. Saya sudah membuktikan sendiri betapa luar biasa "dogmit" mampu mendongkrat guru menjadi guru ber-IT. Tidak ada kendala jika ingin belajar.

Dogmit sangat bermanfaat bagi guru, tidak perlu mengkhususkan waktu untuk mengikuti dogmit, hanya perlu meluangkan waktu sedikit, dan materi yang diberikan serta tugas tidak menghabiskan setiap hari. Artinya adalah TIDAK ADA WAKTU YANG TAK BERGUNA"

Salam Guru Bersama tingkatkan kompetensi

Bersama www.dogmitindonesia.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline