Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Catatan Literasi, Kok Gampang Putus Asa?

Diperbarui: 21 Februari 2024   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Zaman now banyak orang gampang putus asa, kenapa? Sering keluh-kesah, gundah gulana hingga cepat iri pada orang lain. Tenang saja, karena semua sudah dalam kehendak-Nya. Karena orang tenang itu bukan tanpa masalah atau beban. Tapi berserah kepada-Nya, karena mau gimana lagi?

Jangan gampang putus asa. Tetaplah ikhtiar yang baik. Ketika Allah memberi pada kita. Maka Dia sesungguhnya sedang memperlihatkan kemurahan-Nya. Sebaliknya ketika Allah menolak permintaan kita, maka Dia sedang menunjukkan kekuasaan-Nya. Agar kita sadar, bahwa manusia itu lemah tanpa-Nya. Jadi bersyukurlah ketika Allah sedang memberi.
Dan bersabarlah ketika Allah belum memberi. Segitu gampangnya hidup.

Sudah pasti, di balik semua peristiwa atau ketetapan-Nya pasti ada hikmah yang terbaik untuk kita. Karena Allah pasti memberi kita, jika Dia melihat waktu dan usaha kita telah cukup. Yaitu waktu yang tepat, saat kita memang pantas menerimanya. Sebagai imbalan atas ikhtiar kita yang sungguh-sungguh. Man jadda wa jadda. Sudah pasti pula, Allah akan meminta kita bersabar jika waktunya belum tepat. Saat Dia melihat bahwa kita memang belum pantas menerimanya. Agar terus ikhtiar sambil berdoa hingga waktunya tiba.

Sekeras apapun kita berjuang, Allah pasti akan menolak sesuatu yang menurut-Nya tidak baik. Meski itu baik menurut kita karena Allah Maha tahu manfaat dan mudharatnya, apa yang akan terjadi setelahnya. Sungguh betapa sayangnya Allah kepada hamba-Nya, selalu memberikan yang terbaik kepada kita. Namun kitalah yang sering kali salah dalam memahami rahmat dan karunia-Nya. Akhirnya jadi gampang putus asa, harusnya sabar saja.

Seperti ikhtiar di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) pun mengalaminya. Saat ada orang-orang yang membenci, segala cara dilakukan. Untuk menghentikan taman bacaan sebagai ladang amal dan tempat berbuat baik. Diintimidasi, difitnah, hingga tanahnya dijual oleh orang-orang yang membenci dan mungkin tidak paham agama. Tapi karena Allah berkehendak lain, maka taman bacaan tetap eksis bahkan terus maju hingga saat ini. Berkiprah di taman bacaan pun harus sabar dan tetap ikhtiar baik sekalipun pasti ada orang-orang yang tidak menyukainya. Biarkan waktu yang akan membuktikannya. Dan kini, tiga tahun ujian terakhir di taman bacaan sudah berlalu, Alhamdulillah.

Maka pesannya, jangan mudah berputus asa. Dan apapun keadaannya tetaplah bersandar hanya pada Allah. Jangan bersandar pada manusia, karena manusia itu tidak berdaya. Lakukan saja apapun yang baik dan bermanfaat. Jangan gampang putus asa apalagi menyerah.

Sungguh, tidak ada pinta dan harap yang terluput. Apapun yang dikehendak-Nya, pasti terjadi dan itulah yang terbaik. Meskipun terkadang tidak sesuai harapan kita, tapi itulah yang terbaik untuk kita. Ikhlaskan semuanya hingga ridho Allah menyertai kita.

Jangan gampang putus asa. Karena Allah memberi bukan yang kita inginkan. Tapi Allah memberi apa yang terbaik untuk kita. Alhamdulillah, salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline