Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Jadi Begini Ceritanya, Kok Masih Benci?

Diperbarui: 2 Agustus 2022   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Pagi ini pukul 7.00 (2/8/2022), TBM Lentera Pustaka kedatangan mahasiswa UIN Jakarta yang sedang KKN, diantar tokoh karang taruna Desa Sukajaya, Kang Asep Suryana. Mau ngapain pagi-pagi? Ternyata, mereka mau diskusi dengan Pendiri TBM Lentera Pustaka. Karena niatnya, mau membuka TBM (Taman Bacaan Masyarakat) di Desa Sukajaya Kec. Tamansari Kab. Bogor.  Keren anak muda!

Sementara kamu pagi-pagi ngapain?

Mau mengeluh karena punya uang, kok bisa. Apa mau bergunjing yang nggak ada manfaatnya. Atau kerjanya mengintip laju orang lain, sementara kita nggak berbuat apa-apa? Mengeluh, benci, bergunjing atau kepo itu sudah biasa dalam hidup. Tapi berbuat sesuatu agar bermanfaat untuk orang banyak itu yang luar biasa. Paham kan maksudnya? Jadi, nggak usah mengeluh atau benci, karena Allah SWT itu justru menyuruh umatnya untuk sabar dan bersyuku dalam segala keadaan.

Nah, jadi begini ceritanya?

Para mahasiswa UIN Jakarta yang KKN itu pengen bikin TBM di Desa Sukajaya. Ngobrol dan diskusi di TBM Lentera Pustaka. Sebagai kontribusi dari mahasiswa KKN kepada masyarakat. Alhasil disepakati-lah, Desa Sukajaya pun akan membuka TBM dengan nama TBM Lentera Pustaka Cabang Desa Sukajaya (calon cabang ke-3 TBM Lentera Pustaka, sebelumnya sudah ada di Dramaga Bogor dan Buru Selatan Maluku).  Karena TBM Lentera Pustaka sudah punya legalitas yang lengkap seperti izin bupati, Yayasan resmi, dan tanda terdaftar di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kab. Bogor. Letak lokasinya rencana di RW 06 Desa Sukajaya.

Jadi setelah ini, para mahasiswa KKN UIN Jakarta akan memenuhi syarat pembukaan cabang TBM Lentera Pustaka, yaitu 1) pengajuan permohonan pembukaan cabang TBM Lentera Pustaka, 2) studi kecil tentang demografi masyarakat sekitar TBM, dan 3) endorsement dari kepala desa. Katanya, mereka akan lakukan dalam Minggu ini. Alhamdulillah bila begitu.

Jadi begini ceritanya. Berkiprah di taman bacaan itu memang nggak mudah. Harus mikirin buku dari mana?, siapa yang mengelola, biar sedikit dari mana biayanya, belum lagi program literasinya apa?. Belum lagi lingkungan sosial-nya apatis alias cuek. Jadi nggak mudah bikin taman bacaan. Padahal katanya, membaca adalah jendela ilmu. Padahal sekolah yang tinggi itu harus, tapi nyatanya ....

Tapi apa pun, siapa pun orangnya. Bila sudah tergerak hatinya (bukan otaknya) untuk berkiprah di taman bacaan nggak ada yang bisa menghalangi kok. Karena taman bacaan itu jalan hidup. Tanpa izin Allah SWT, nggak mungkin taman bacaan bisa berdiri atau tetap eksis. Jadi, jalani saja apa yang harus dikerjakan. Asal punya komitmen dan konsisten dalam niat dan ikhtiar.

Banyak orang lupa. Terkadang kita ingin sesuatu tapi ternyata tidak baik untuk kita. Dan sebaliknya, kita tidak ingin sesuatu tapi justru itu baik untuk kita. Apa artinya? Ya manusia itu hanya bisa niat dan ikhtiar. Selebihnya adaalah kuasa Allahh SWT. Sederhana kan. Bikin taman bacaan juga sederhana. Biar bsia jadi ladang amal banyak orang.

Kata orang bijak, ada 4 hal dalam hidup yang harus dikurangi. Yatiu 1) makan, 2) tidur, 3) malas, dan 4) bergunjing. Cari sendiri saja alasannya, kenapa disuruh kurangi. Tapi intinya, niatkan sesuatu yang baik dan ikhtiarkan dengan baik. Karena dalam hidup itu nggak ada yang sulit bila Allah SWT yang meringankan. Masalahnya, mau atau nggak melakukannya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline