Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Makin Sadar, Pelajaran dari Virus Corona

Diperbarui: 12 April 2020   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi

Suka gak suka. Wabah virus corona itu bikin sadar banyak orang. Bahwa virus yang gak kelihatan kok bisa menjalar ke seluruh belahan dunia. Bikin pusing sejagat. Bikin repot se-negara. Virus yang berubah jadi penyakit yang mematikan. 

Semuanya terperangah, walau agak sedikit bingung. Entah sebab apa virus itu merebak? Lalu, apa pula salahnya manusia yang diserangnya? Sungguh, sulit menjawabnya.

Tapi setidaknya, virus corona itu bikin sadar; sangat menyadarkan. Bahwa manusia itu tidak ada apa-apanya. Tiba-tiba diserang virus, lantas detak kehidupan pun terganggu. 

Sekolah dan kampus disuruh belajar jarak jauh. Kantor-kantor disuruh kerja dari rumah. Orang bergerombol dilarang. Cuci tangan yang dulu disepelekan kini jadi mata pelajaran penting lagi. Kemarin-kemarin muka dibungkus kosmetik, kini dibungkus masker. Makin sadar.

Sadar. Manusia, mau setinggi apapun bicaranya tetap gak ada apa-apanya. Mau sehebat apapun pendidikannya, tetap makhluk tak berdaya. Jadi, apalah yang harus disombongkan. 

Pangkat, jabatan apalagi harta sama sekali gak ada makna. Terlalu lemah. Dikasih dentuman di malam hari pun, bingung dan bertanya entah dari mana asalnya?

Maka esok, setelah wabah virus ini berlalu. Harusnya kita makin sadar. Bukan makin lupa. Bahwa pernah ada virus di dunia ini yang "mudah" mematikan. Sehingga hidup jangan dibikin "sulit" lalu menyingkirkan kesadaran. Jadi lebih sadar.

Hari ini kita makin sadar. Bahwa orang yang bisa ketawa begitu keras. Pasti pula bisa menjerit sama kerasnya. Maka harusnya, orang-orang yang pandai mencari kekurangan siapapun. Pasti sama pandainya untuk bisa menemukan kelebihan pada orang lain. Agar seimbang. Sebagai tanda sadar.

Saya hanya ingin sadar. Bahwa sebelum saya mengeluh soal apapun. Maka saya harus lebih dulu mensyukuri dulu apa yang sudah saya nikmati. Sebelum saya teriak-teriak soal apapun, saya harus berdiam diri dan sabar terlebih dulu. 

Sebelum saya menyombongkan diri maka saya harus merasa rendah diri dulu. Karena di luar sana, masih banyak orang yang tidak bernasib baik seperti saya. Persis, seperti masih banyak pula bangsa yang tidak sebaik Indonesia.

Saya makin sadar. Wabah virus corona ini pasti bisa dilewati. Asal semua orang mau patuh, dan bersedia taat pada aturan. Untuk tetap #DiRumahAja, rajin cuci tangan, selalu jaga jarak satu sama lainnya, dan hindari kerumunan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline