Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

BERTEMAN; Kamu Butuh Alasan atau Tidak?

Diperbarui: 5 Oktober 2015   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nanya dong, berteman itu butuh alasan atau gak sih?
Agak sulit juga menjawabnya. Yang paling fair kamu tanya diri sendiri aja. Berapa banyak teman kamu sekarang? Bagaimana mereka bisa jadi teman? Atau kenapa kamu berteman dengan dia? Maaf ya, saya gak bisa bantu ngejawab. Abis susah sih pertanyaannya, berteman butuh alasan atau tidak?

Berteman butuh alasan atau tidak?
Harusnya sih, setiap kita punya alasan dalam berteman. Berteman harus ada manfaatnya walau sedikit. Jangan sampai kita berteman karena terpaksa, gak baik. Sesuatu yang dipaksa itu gak enak, gak nyaman.

 

Lha, kalo gitu mendingan gak usah berteman aja deh?
Iya gak gitu juga sih. Mungkin kamu juga belum tahu banyak tentang manfaat pertemanan yang kamu punya sekarang. Atau kamu gak mengenal jauh teman-teman yang ada sekarang, jadi gak tahu manfaatnya buat apa.

 

Berteman itu penting, berteman itu perlu. Ada alasan atau tidak ada alasan. Tinggal kita aja yang menafsirkan pertemanan yang kita miliki.

 

Ada istilah "1 musuh kebanyakan, 1 teman masih kurang banyak". Itu artinya, berteman jauh lebih penting daripada bermusuhan. Bisa jadi, itulah alasan kita berteman. Apalagi di zaman sekarang. Di era media sosial, teman makin gak ke ukur lagi. Karena teman sebatas dunia maya. Gak jelas komitmen pertemanannya. Gak jelas mau ke mana arah pertemanan kita...

 

Masih mau tanya, berteman butuh alasan atau tidak?
Terus terang susah jawabnya. Yang jelas teman itu perlu. Bahkan salah satu orang yang paling fleksibel di dekat kita itu TEMAN. Makanya ada istilah, teman curhat, teman sharing, teman ngobrol, teman kerja, teman sekolah. Beda ama SAUDARA, orang tua, atau pasangan kita. Kan gak ada saudara curhat, ortu sharing, pasangan ngobrol. Coba aja kalo berani  bilang gitu? Maukah kamu jadi saudara curhat? Plokk, plokk... kalo berani.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline