Lihat ke Halaman Asli

Syahrani

Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kuliah Tinggi-Tinggi, Ujung-Ujungnya Jualan

Diperbarui: 23 Agustus 2022   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Kenal Samsul khan, itu tuh... tetangga kita, orang Korea. Dia udah S22, bentar lagi S23, tapi masih aja jualan.

"Samsung kali Pak."

Ooh Saya fikir Samsul. Hahaha....

Hanya karena kita S1, S2, S3, bukan lantas kita malu kalau jualan.

Salah satu mentor Saya, Diaz Adriani, beliau S2, Founder komunitas MM. Tidak malu jualan. Alhamdulillah sudah membersamai ribuan orang se-nusantara. Mitra beliau dari berbagai profesi. Dokter pun ada, guru? Banyak. Alhamdulillah.

"Kuliah tinggi-tinggi, ujung-ujungnya jualan."

Menurut Saya pribadi, sepanjang itu baik, halal, legal, manfaatnya besar, jualan aja. Nggak usah malu.

Justru yang malu itu, dikit-dikit ngutang. Akhirnya jadi kebiasaan. Nggak enak kalau nggak ngutang.

Ini tentang pilihan. Buat teman-teman yang sudah bergelar sarjana ataupun yang masih kuliah dan bercita-cita untuk bekerja, teruslah berjuang. Jangan pernah menyerah. Kalau boleh saran, kuasailah skill.

Punya IPK di atas 3,5 itu banyak. Bertebaran jumlahnya, tapi kenapa banyak yang jadi pengangguran?

Menurut seorang HR recruiter, mereka tidak punya keahlian dan ilmu apapun selama masa perkuliahan. Saat diminta menjelaskan satu saja materi perkuliahan yang menarik bagi mereka, mereka tidak mampu menjawab. (Notabene nilai mata kuliahnya A). Banyak sekali fresh graduate yang seperti ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline