Lihat ke Halaman Asli

Syahrani

Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Mulai dari Minus

Diperbarui: 3 Desember 2021   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

"Mulai dari nol ya Pak." Itu kalau kita mau ngisi BBM di SPBU.

"Mulai dari PAUD ya Bu." Itu kalau anak kita mau sekolah.

"Mulai dari staf ya Mas." Itu kalau profesi kita sebagai karyawan.

Ibarat masa pertumbuhan bayi. Dari yang awalnya hanya bisa terlentang kemudian miring, tengkurap, menegakkan kepala, merangkak, duduk hingga akhirnya bisa berjalan.

Semuanya bertahap, semuanya berurutan.

Bagaimana kalau berbisnis.

Apakah harus punya ide terlebih dahulu? Berdiri sendiri? Berurutan sesuai tahapan alur produksi? Punya toko sendiri? Punya pengalaman sendiri? Punya modal banyak?

Ternyata tidak. Menariknya di bisnis, tidak harus dari nol. Dari minus pun jadi. Tidak harus dari awal, tidak harus berurutan.

Laksana bayi, bisa langsung berlari.

Laksana sekolah, bisa langsung ke SMA.

Laksana karyawan, bisa langsung menjadi kepala dinas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline