Lihat ke Halaman Asli

Sutanto Wijaya

Certified Professional Coach (CPC), Freelance Writer

"Everest", Movie Talk

Diperbarui: 1 Juli 2020   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image credit: cntraveler.com

*Spoiler alert bagi yang belum menonton film ini

Chapter 1 -- The Reason Why

Adakah artinya mencapai puncak tertinggi di dunia jika akhirnya kehilangan nyawa? Mungkin tidak bagi sebagian besar orang. Tapi bagi para petualang sejati, berhasil mencatatkan nama mereka di lembaran sejarah mungkin harga yang sangat pantas dibayar. Mereka pasti tahu secara statistik, 1 dari 4 orang yang mencoba menaklukkan Everest akhirnya kehilangan nyawa. 

Apakah Anda akan membayar mahal untuk melakukan sesuatu dimana ada 25% kemungkinan nyawa Anda yang menjadi taruhannya (di film diceritakan bahwa salah satu peserta yang akhirnya selamat, Beck Weathers, membayar US$ 65.000 atau hampir 1 miliar rupiah untuk ikut ekspedisi ini)? Para pendaki ini adalah bukti nyata bahwa orang-orang seperti itu memang ada. 

Ketika ditanya alasannya oleh jurnalis yang ikut besama rombongan ini, salah satu dari mereka menjawab untuk menginspirasi orang lain. Alasan lainnya adalah karena merasa bisa dan punya kemampuan. "Bisa melakukan sesuatu tetapi memilih untuk tidak melakukannya adalah tindak kriminal", adalah kutipan kata-kata Doug Hansen, yang misi mulianya untuk menginspirasi anak-anak sekolah sayangnya tidak berjalan sesuai harapan.

Chapter 2 -- Leadership

Pemimpin sejati. Rob Hall, sang pemimpin rombongan, adalah contoh pemimpin sejati yang akhirnya harus mengorbankan nyawanya sendiri karena ingin membantu dan menyelamatkan rekan pendaki yang menjadi tanggung jawabnya. Tipe leader yang pastinya sangat langka.

Rob Hall pastinya tidak seterkenal Magellan, Columbus, Marco Polo, Vasco da Gama, Edmund Hillary (orang pertama yang mencapai puncak Everest), atau bahkan George Everest yang namanya dipakai untuk menamai gunung tertinggi di dunia ini, meskipun tidak ada bukti sejarah apakah beliau pernah mendaki sampai ke puncak gunung ini layaknya Rob Hall. Agak ironis memang.

Chapter 3 -- It's About Money

Money talks. Power too. Suka atau tidak, uang, koneksi dan kekuasaan punya kekuatan dan pengaruh penting. Kalau tidak demikian, tidak akan ada helikopter yang terbang ke puncak yang belum pernah dicapai sebelumnya untuk menyelamatkan nyawa Beck Weathers yang sebenarnya sudah "ditinggal mati". Tapi yang tidak kalah penting di sini adalah tekad pribadi untuk bertahan hidup dan dukungan total dari keluarga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline