Lihat ke Halaman Asli

Suradin

Penulis Dompu Selatan

Para Pahlawan Keluarga

Diperbarui: 26 Maret 2020   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Para pegawai SMAN 6 Mataram

KATA Pahlawan tidak hanya disematkan kepada mereka yang mengangkat senjata dengan gagah berani dalam mengusir kolonialisme dan imperialisme. 

Tapi label pahlawan juga bisa dialamatkan kepada mereka-mereka yang berjuang untuk menghidupi keluarganya di rumah. Mereka memeras keringat, membanting tulang, dengan harapan agar anaknya tetap bisa sekolah, agar kopi hitam tetap tersedia, dan agar dapur tetap mengepul membumbung tinggi di udara. 

Mereka adalah pahlawan bagi keluarganya di rumah, pergi pagi, pulang sore membawa titipan rezeki sang ilahi. Berapapun yang didapat itulah yang lantas di syukuri. Mereka tahu bahwa tuhan maha memberi, maha belas kasihan ke mahluk ciptaannya. Yang perlu mereka lakukanlah adalah berjuang melewati hari dengan ikhtiar penuh harap.

Dokpri.

Dokpri. Lagi membersihkan rumput

Di SMAN 6 Mataram saya menemukan pahlawan-pahlawan itu. Mereka adalah harapan keluarganya yang tidak hanya menemani kala malam meninggi, tapi juga memberi penghasilan kala kebutuhan mendesak.

Mereka menjadi harapan keluarga, berjuang untuk memenuhi segala kebutuhan yang setiap saat tanpa pernah absen. Tidak cukup alasan mengeluh, menyalakan keadaan, menghakimi nasib. Tapi mereka berusaha terus menyalakan lilin dalam kegelapan, meyakinkan diri bahwa hidup adalah sebuah perjuangan yang tak pernah usai. 

Bekerja berarti hidup, sedangkan mengeluh adalah tanda kekalahan. Semangat berpeluh keringat dibawa terik matahari dengan keringat bercucuran membasahi baju, seakan memberikan pesan bahwa mereka adalah seorang pejuang.

Pejuang untuk siapa?

Ya, pejuang untuk keluarganya di rumah yang selalu menanti, menunggu segala buah tangan yang bisa dibawa pulang. 

Dokpri. Pak Keke lagi makan

Khairul Haidi, merupakan salah seorang pegawai SMAN 6 Mataram yang kini menjadi bagian penting dalam beberapa urusan di sekolah. Dalam hal-hal teknis ia sangat dipercaya untuk menyelesaikan beberapa urusan penting. 

Pak Keke begitu biasa ia di sapa, menuturkan pengalamannya selama menjadi pegawai SMAN 6 Mataram. Menurutnya sejak masuk 2014 silam, banyak suka duka yang dilaluinya. Baik yang berkenaan dengan urusan di bagian administrasi, teknis lapangan, juga interaksinya dengan siswa di sekolah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline