Lihat ke Halaman Asli

supriyanto

UIN MALANG

Mengenali Konflik dan Negoisasi dari Segi Definisi

Diperbarui: 28 Oktober 2021   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konflik (sumber : freepik.com)

Perbedaan yang dibawa setiap individu dalam suatu interaksi dapat menimbulkan terjadinya konflik. Perbedaan tersebut diantaranya berkaitan dengan ciri fisik, pengetahuan, keyakinan, kepandaian, adat istiadat dan perbedaan pendapat.

Konflik merupakan kondisi yang wajar dalam masyarakat dan setiap masyarakat pasti pernah mengalami konflik antar kelompok atau masyarakat lainnya. Penyelesaian konflik dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan negoisasi. Negoisasi biasanya dilakukan untuk mendapat jalan tengah dalam sebuah kasus agar keadaan bisa kembali normal.

 Memperdalam pemahaman tentang konflik dan negoisasi perlu definisi dan makna masing-masing ketika kedua kata tersebut dirangkaikan.

A. KONFLIK

a. Pengertian konflik

Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling menanggung. Secara sosiologis, konflik merupakan suatu proses sosial antara dua orang atau kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan membuatnya tidak berdaya.

Menurut Pace dan Faules, Konflik merupakan luapan pertikaian antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok, karena alasan tertentu. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, dialami dan diingat.

Pandangan tradisional, konflik digambarkan sebagai suatu yang buruk dan harus dihindari karena dinilai sebagai faktor penyebab pecahnya suatu kelompok atau organisasi.

Pandangan kontemporer, menganggap bahwa konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari sebagai dampak logis hubungan manusia. Namun, yang perlu diperhatikan adalah bukan bagaimana mengurangi konflik tapi bagaimana menanganinya secara tepat sehingga tidak merusak hubungan antara individu maupun tujuan organisasi.

b. Faktor-faktor penyebab konflik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline