Lihat ke Halaman Asli

Supartono JW

Pengamat

Akankah MK Bertindak Seperti Satgas Antimafia Sepak Bola dalam Sengketa Pilpres?

Diperbarui: 25 Juni 2019   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Kompas.com

Akankah pemenang sengketa Pilpres 2019 yang akan dibacakan putusannya pada 27 Juni, dimajukan sehari dari 28 Juni berdasarkan perubahan jadwal sesuai keputusan Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) yang dilaksanakan pada Senin (24/6/2019), akan seperti dalam kisah kompetisi sepabola Liga PSSI?

Dalam sepakbola, sejak disinyalir ada kecurangan-kecurangan, selama berpuluh-puluh tahun, akhirnya kini baru terbukti benar ada yang mengatur dan berbuat curang.

Bahkan dalam tempo singkat,  sudah ada 15 pelaku yang dijadikan tersangka pengaturan skor sepakbola, hanya melalui satu pintu kejujuran, karena ada yang berani mengakui terjadinya kecurangan.

Demi kebenaran dan bersihnya sepakbola dari mafia dan kecurangan, maka individu yang membuka kedok kecurangan, juga berani pasang badan, meski tetap jiwanya terancam oleh pihak yang melakukan kecurangan.

Atas kejujuran itu,  15 tersangka dapat di amankan oleh Satgas Antimafia Sepak bola bentukan Polri.

Bukan mustahil akan terus tertangkap mafia lain, dengan catatan, para saksi mau bekerjasama dengan Satgas/Bareskrim Polri untuk terus menangkapi para pelaku.

Hadirnya Satgas Antimafia Sepak Bola menjawab mimpi di siang bolong, bahwa sepakbola nasional akan bersih dari permainan kotor demi kepentingan segelintir orang.

Setelah sekian puluh tahun berita tentang mafia sepak bola di Indonesia terendus, namun tidak pernah disentuh dengan sungguh-sungguh, pada akhirnya kisah yang awalnya masih dinarasikan sebagai rumor, terbukti.

Pertandingan sepak bola di lapangan terjadi dan saat disaksikan penonton, ada yang seolah wajar dan biasa-biasa saja, ada yang sangat menonjol seperti wasit memihak salah satu tim, ada juga sandiwara pemain yang mendapat jatah lebih untuk  kemudian menjadikan hasil akhir laga timnya kalah atau menang namun diaktingkan dengan baik, ada yang dengan cara pengaturan jadwal oleh panitia pelaksana, ada yang dengan cara meminta menjadi tuan rumah, ibarat dalam pilpres yang dituduhkan oleh paslon 02, ini adalah model pekerjaan mafia secara tersistem, terstruktur, dan masif (TSM).

Namun, ternyata fakfanya di sepak bola, ada yang mengatur itu semua dan baru di tahun 2018, mafia sepak bola yang sebenarnya, tertangkap.  

Ibaratnya, tidak perlu sampai di bawa ke sidang MK, cukup Satgas Antimafia Sepak Bola, kasus mafia terbukti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline