Lihat ke Halaman Asli

Sumiatun

Pengelola JCTV Top News

Antara Proses Kreatif Penyair Jogja dengan Puisi Selera Publik

Diperbarui: 22 Oktober 2018   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tugu Jogja. Sumber: jogjaupdate.com

Karya sastra khususnya puisi, saat ini mudah dipahami. Sekali membaca sudah langsung paham tentang apa yang dimaksud penyair. Bahasa yang mudah, cair, naratif, dan pragmatis. Hal itu menjadi kunci karya sastra untuk disajikan dan dapat dengan mudah diterima pembaca. Terutama karya sastra puisi. Puisi yang identik dengan kesan berat dan tidak mudah dipahami menjadi hilang sama sekali.

Menjamurnya puisi di dunia maya menjadi fenomena yang ditunjukkan oleh penyair sebagai bentuk eksistensi. Tanpa memertimbangkan kualitas dan sekadar memburu kuantitas saja. Sehari bisa dua hingga lima puisi yang dihasilkan. Namun seperti yang dikemukakan di muka, bahasa cair, naratif, pragmatis, dan kurang bermakna.

Jika dilihat dari perjalanan para penyair masa sebelumnya, puisi tak semudah sekarang. Mereka butuh waktu minimal satu minggu untuk benar-benar menghasilkan satu puisi yang baik, bermakna filosofis, dan merupakan hasil kontemplasi atau perenungan mendalam. Tak heran jika penyair waktu lalu hafal dengan puisinya, tersebab proses penciptaannya benar-benar hasil perenungan dan pemilihan kata yang mendalam.

Jika merujuk sastra lokal Yogyakarta pada angkatan PSK (Persada Studi Klub), yang didirikan oleh  Umbu Landu Paranggi, Iman Budi Santosa, Ragil Suwarno Pragolopati, Teguh Ranusastra Asmara, bahasa puisi mereka sangat kental. PSK ini melahirkan penyair besar seperti Emha Ainun Najib, Linus Suryadi AG, Suminto A Sayuti, Erik Endranatan, Musthofa W Hasyim, Fauzi Abdul Salam, dan masih banyak lagi.

Umbu Landu Paranggi. Sumber: robbigandamana.blogspot.com

Hingga saat ini, penyair PSK yang masih menulis puisi adalah Iman Budi Santosa,  Musthofa W Hasyim, Fauzi Abdul Salam.

Sebagai contoh, kita coba amati puisi Linus Suryadi AG berikut.

Linus Suryadi AG. Sumber: www.goodreads.com

 

Sinar Bintang Menyentuh Rumpun Bunga

sinar bintang menyentuh rumpun bunga

halaman belakang, kolam, memantulkan cahaya

menjadi rahasia pandang, menjadi bayang angan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline