Lihat ke Halaman Asli

suhatril isra

Bertualang dari waktu ke waktu

Mitigasi Perubahan Iklim dengan Mulsa Tanpa Olah Tanah

Diperbarui: 11 Maret 2022   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marzuki, fasiliator Aceh di lahan percobaan berdamping mulsa tanpa olah tanah tanaman padi (Dokpri)

Perubahan Iklim merupakan masalah nyata yang kita hadapi saat ini. Semua pihak berupaya melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Petani sebagai bagian dari masyarakat yang terdampak perubahan iklim, juga perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. 

Yayasan FIELD Indonesia, sebuah organisasi non pemerintah yang mendukung kelompok masyarakat marginal melalui pola pendidikan pemberdayaan.  Menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kader Program Udara Bersih Indonesia.  36 petani dari 6 kabupetan di Sumatera Barat dan Aceh. Pelatihan dari tanggal 10 - 16 Maret 2022 diselenggarakan di Balai Diklat Pertanian Kota Padang Propinsi Sumatera Barat.  

Acara pelatihan dibuka oleh Ir. Yustiadi, yang mewakili Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sumatera Barat. Senin/ 10 Maret 2022.

Program ini dalam rangka berpatisipasi aktif dalam mendukung program Pemerintah, sesuai arahan Bapak Presiden RI pada tanggal 22 Februari 2021 tentang Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, serta adanya permasalahan asap, kabut, dan polusi udara dari pembakaran hutan dan lahan.

Program Udara Bersih Indonesia akan mempromosikan dan memberikan pelatihan tentang praktek pertanian Mulsa Tanpa Olah Tanah, Bedengan kayu (hgelkultur), dan Ayam dengan seresah dalam.

Percaobaan berdampingan merupakan salah satu teknik untuk membantu petani dalam mengambil keputusan terhadap pengelolaan  (Basir, fasilitator lampung)-Dokpri

Program Udara Bersih Indonesia sedang dikembangkan di 8 Propinsi (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Barat dan Lampung), 24 Kabupaten, dan 240 desa, dengan target sasaran: 18,000 petani.

MULSA TANPA OLAH TANAH/dokpri

Mulsa tanpa olah tanah merupakan salah satu teknik praktis yang dipelajari selama pelatihan. Metode ini merupakan penyempurnaan dari bermacam teknologi padi sawah yang ramah lingkungan.

Dalam pengelolaan sawah mulsa tanpa olah tanah ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh seperti suhu dan kelembaban tanah yang stabil begitu juga dengan struktur tanah. Hama keong terkelola dengan baik. Gulma yang selama ini menjadi masalah terhalang mulsa untuk tumbuh.

  

Mari kita jaga lingkungan dengan bertani ramah lingkungan 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline