Lihat ke Halaman Asli

Gonjang-ganjing

Diperbarui: 14 Maret 2021   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi SUGIYANTA Pancasari

negeri ini seperti begitu rapuh
korupsi semakin menjadi dan tak tersentuh
demokrasi seakan runtuh
sia-sia rakyat tunduk dan patuh

apa sih susahnya berlaku jujur dan adil
fasilitas serba oke, gaji sudah pasti gede
ini negara hukum bukan hutan belantara
taati aturan dan jangan berlakukan hukum rimba

tapi rupanya kuping telanjur tebal
dan mata, harta dunia telah membutakannya
pun hati nurani dibiarkan mati
harkat dan martabat tega dikebiri

mimpi tentang reformasi, hanya sebatas melankoli
hancur berkeping digilas Ankara dan anarki
kami adalah tumbal-tumbal demokrasi
jerit dan tangis kami mana ada yang peduli

jangankan berjuang untuk masa depan kami
hak-hak rakyat pun jarang yang dipenuhi
demo dan amuk massa selalu menghantui
mengisi lembaran kelabu penuh tragedi

gonjang-ganjing dan hiruk-pikuk kasus korupsi
anggap saja sebagai penghias dan aksesori
para pelaku gagal dijebloskan ke bui
karena penegak hukum semakin ciut nyali

makanya jangan kaget dan heran
melihat koruptor bebas bergentayangan
bahkan masih menyandang berbagai jabatan
harta negeri ini benar-benar dijadikan Bancakan

anak-anak negeri kehilangan masa depan
gedung sekolah ambrol malah dijadikan tontonan
proyek-proyek besar malah lebih diprioritaskan
generasi esok benar-benar tak lagi punya teladan

Jogja, 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline