Lihat ke Halaman Asli

Kesungguhan China dalam Belt and Road Initiative

Diperbarui: 22 Juni 2018   15:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Belum lama ini, penulis berkesempatan berkunjung ke Chongqing Western Logistic Park yang terletak di distrik Shapingba, Chongqing. Chongqing merupakan satu dari empat kota municipalities di China selain Beijing, Shanghai, dan Tianjin.

Kota municipal merupakan kota setingkat provinsi yang jalur koordinasinya berada langsung di bawah pemerintah pusat. Untuk menjadi kota municipal, China menerapkan persyaratan yang ketat diantaranya adalah harus memiliki peran penting sebagai pusat perekonomian di kawasannya dan memiliki jumlah penduduk yang besar, serta ukuran wilayah yang luas. 

Chongqing merupakan kota dengan GDP terbesar di wilayah barat China, memiliki luas wilayah 82.000 km persegi dengan jumlah penduduk 32 juta jiwa. Luas wilayah Chongqing 2.3 kali lebih besar dibanding dengan Beijing, Shanghai, dan Tianjin.   

Sebagai satu-satunya kota municipal di wilayah tengah dan barat China, Chongqing memiliki letak geografis yang strategis. Terletak di persimpangan jalur Belt and Road initiative dan Sungai Yangtze, Chongqing menjadi pondasi perkembangan wilayah barat China, dan memiliki peran krusial dalam keterbukaan ekonomi China.

Chongqing adalah satu dari tiga kota yang menjadi pilot project China's free trade zone. Memiliki infrastruktur transportasi yang maju, baik transportasi darat, transportasi air, dan transportasi udara.  Chongqing merupakan salah satu kluster industri di China yang nilai output-nya mencapai 100 milliar Renminbi.  Terdiri dari produk elektronik, mobil, manufaktur, bahan baku, dan energy.

Pusat Logistik Terpadu

Chongqing Western Logistic Park merupakan pusat logistik modern yang dibangun oleh pemerintah municipal Chongqing pada 2007. Terletak di luas lahan sebesar 35.5 hektar dan telah memenangi penghargaan sebagai state level modern service industry pilot park, national excellent logistic park, dan satu dari 19 logistic demonstration park.

Kesungguhan pemerintah China dalam strategi Belt and Road Initiative terlihat jelas dalam proyek Chongqing Western Logistic Park. Di area inilah terdapat titik nol kilometer yang merupakan starting point jalur kereta yang menghubungkan Chongqing, Xinjiang, dan Eropa atau yang disingkat dengan jalur Yuxin'ou dalam bahasa Mandarin.

Jalur Yuxin'ou sepanjang 11.179 kilometer ini melewati 6 negara dari China, Kazakhstan, Russia, Belarus, Poland, dan Jerman dan telah beroperasi sejak 2011. Untuk mencapai kota tujuan terakhir yaitu Duisburg (Jerman) butuh waktu sekitar 12-14 hari perjalanan.

Setiap hari terdapat 2-3 perjalanan kereta ekspedisi barang dari Chongqing ke Duisburg, dengan 41 rangkaian gerbong. Masing-masing gerbong membawa dua kointainer barang. Barang-barang tersebut merupakan barang produksi Chongqing yang sebagian besar adalah barang elektronik.

Dibandingkan dengan rute ekspedisi logistik lainnya (China memiliki 39 rute yang menghubungkan 16 kota di China untuk 12 kota di Eropa), rute Yuxin'ou menduduki peringkat pertama dari segi jumlah perjalanan, nilai barang yang diekspedisikan, dan kecepatan yang ditempuh. Hal ini menunjukkan bahwa jalur Yuxin'ou memiliki kontribusi yang besar dalam perkembangan strategi Belt and Road Initiative pemerintah China.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline