Lihat ke Halaman Asli

Aruwa sebagai Budaya Nyata Provinsi Gorontalo

Diperbarui: 21 Januari 2023   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"ARUWA SEBAGAI BUDAYA NYATA PROVINSI GORONTALO"

Oleh: Rovanda Mayulu¹, Novianty Djafri², Sukma Nurilawati Botutihe³

 Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo 

Abstrak

Artikel ini membahas mengenai salah satu budaya yang ada di Gorontalo yaitu Aruwa, dengan pengumpulan data menggunakan metode study literatur. Membahas mengenai Aruwa atau Mongaruwa ini dilakukan masyarakat Gorontalo di saat malam ke 3,5,7,20 dan 40 hari setelah kematian. Sebagian masyarakat ada juga yang melaksanakan selama 7 malam berturut-turut, malam ke 20, 40 dan hari ke 100. Penyajian Aruwa pun berbeda, penataan hidangan di buat membentuk lingkaran memanjang mengelilingi keluarga dan tamu undangan.

Kata Kunci: Budaya Gorontalo, Aruwa

Abstract

This article discusses one of thecultures in Gorontalo, namely Aruwa, by collecting data using the literature study method. Discussing Aruwa or Mongaruwa is carrie dout by the people of Gorontalo on the night of the 3rd, 5th, 7th, 20th and 40th dayafterdeath. Somepeoplealsodoitfor 7 consecutivenights, the 20th, 40th night and the 100th day. The presentation of Aruwa is also different, the dishes are arranged to formane long ated circle around the family an dinvited guests.

Keywords: Gorontalo Culture, Aruwa

 

PENDAHULUAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline