Lihat ke Halaman Asli

Johanes Krisnomo

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Tetaplah Menulis Bila Tak Ingin Melenyap

Diperbarui: 21 November 2019   07:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: medium.com

Mungkin saja salah, bila kita merasa dilupakan, gegara tak lagi menulis di media online yang menyediakan berbalas komen. Kompasiana, surganya para penulis bergiat, ratusan ribu penulis menunjukkan jati dirinya, tenggelam dalam berbagai jenis tulisan, bersatu saling berbagi.

Senangnya bila tulisan kita dibaca, meski selintas, apalagi diberi bonus komen dari kawan-kawan Kompasianer. Ungkapan terimaksih haruslah berbalas komen, meskipun kita penulis hebat. Ada kesan tinggi hati, bila sapaan kawan diabaikan, dan bisa terjadi kalau kita tak sengaja meluangkan waktu.

Begitulah suasananya, berkawan dan bergaul di Kompasiana, mengikat bathin para penulisnya, saling curhat berbagi pengalaman fiksi maupun non-fiksi dalam kerendahhatian.

Tiga hari tak menulis di Kompasiana, hampa merasuk jiwa, itu kata hati yang sedikit melankolis. Nyatanya, gamang dan lelah karena aktifitas fisik menghabiskan energi yang tak terbebaskan.

Tak punya tulisan terbaru di Kompasiana, minat baca pun ikut lenyap, padahal banyak peluang hebat kisah-kisah kawan menanti. Lengkapnya tulisan di Kompasiana, dari yang remeh-temeh hingga nyeleneh, atau yang serius sampai fokus, semua tersedia tapi terlewat tanpa daya.

Ada beberapa kawan Kompasianer, yang sebelumnya aktif menulis setiap hari, entah kemana, pergi tanpa pesan. Lupa juga, siapa namanya, karena ribuan penulis lainnya tiap waktu hadir memberi warna.

Bila ingin kangen-kangenan, menyapa kawan-kawan lama yang tak muncul lagi, telah dicoba berbalik arah menyimak tulisan-tulisan lama beberapa bulan lalu. Mencoba bertanya apa-kabar beberapa kawan yang memberi komen di tulisan diri.

Ada satu-dua yang menanggapi, tapi kebanyakan tak membalas karena memang saat itu mungkin saja kawan-kawan yang dihubungi sedang lelah atau sibuk dengan kegiatan yang tak bisa disambi menulis.

Sumber: deadlycontent.com

Sudahlah, diri ini harus menenangkan hati, menyapa dan mencari kawan-kawan yang telah lama hilang tak terlalu membuahkan hasil. Siapa tahu, suatu saat hadir kembali menyemarakkan.

Nampaknya, banyak yang belum menyadari, bahwa Kompasiana sejatinya tak memerlukan kesempurnaan kualitas tulisan yang ditayangkan. Apa pun itu, asal tak melanggar ketentuan, tayangnya pasti. Selain itu, perlulah kita berkunjung ke banyak tulisan sebanyak-banyaknya dan memberi komen, agar secepatnya naik kelas jadi penulis hebat.

Hal penting yang perlu dicermati, bahwa tanpa karya tulisan kita tayang di Kompasiana, semangat membaca dan menyimak tulisan-tulisan kawan lainnya juga ikut memudar. Akibatnya, cita-cita menjadi penulis pun semakin luntur dan bisa melenyap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline