Lihat ke Halaman Asli

Sri Suhartini

Mahasiswa ipmafa

Pentingnya Penguatan Pendidikan Toleransi Sejak Usia Dini

Diperbarui: 30 November 2020   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama islam. Namun Indonesia bukan negara islam, yang hanya memakai hukum dan perundang-undangan islam. 

Indonesia memiliki agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu dan berbagai kepercayaan yang selalu terpelihara di bawah naungan dasar Pancasila. 

Keanekaragaman tersebut tidak begitu tercipta, tanpa adanya upaya maksimak yang komperhensif dari seluruh elemen masyarakat yang di dukung oleh berbagai kebijakan pemerintah.

Penanaman nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati, toeransi, inklusifisme, kerukunan antar umat bergama melalui pendidikan merupakan cara efektif dan tepat. 

Hal ini dikarenakan bahwa sesuatu yang ditanamkan pada anak menjadi " mindset" cara selayanya menjadi perhaiab yang lebih dalam upaya penanaman nilai-nilai tersebut, khususnya melalui jenjang pendidikan. Jenjang pendidikan yang dimaksud tidak hanya pada jenjang pendidikan tinggi, namun akan lebih maksimal manakala sudah dimulai sejak usia dini.

Dalam pengertian yang luas toleransi lebih terarah pada pemberian tempat yang luas bagi bergama dan pembedann yang ada pada individu atau kelompok-kelompok lain. 

Olah karena itu tidak benar bila mana toleransi dimaknai sebagai pengebirian hak-hak individu tertentu untuk disesuaikan dengan kondisi atau keadaan oarang atau kelompok lain, atau sebaliknya mengorbankan hak-hak orang laun untuk dialihkan sesuai dengan keadaan atu kondisi kelompok tertentu. 

Toleransi justru sangat menghargai dan menhormati perbedaan-perbedaan yang ada pada masing-masing individu atau kelompok tersebut, namun didalamnya yang diikat dan disatukan dalam kerangka kebersamaan untuk kepentingan yang sama. 

Toleransi adalah penghormatan, enerimaa dan penghargaan tentang keagamaan yang kaya akan kebudayaan dunia kita, bentuk ekspresi kita dan tata cara sebagai manusia. Hal itu diprlihara oleh pengetahuan, keterbukaan, komunikasi dan kebebasan pemikiran, kata hati dan kepercayaan. Toleransi adalah harmoni perbedaan.

Demokrasi dan toleransi ibarat dua mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan satu sam lain saling menyempurnakan. Bila salah satu diantara keduanya hilang, maka akan lenyap pula kekuatan yang lainya. Demokrasi tanpa toleransi akan tatanan politik yang otoritarianistik. 

Sedangkan toleransi tanpa demokrasi akan melahirkan psedo-toleransi, yaitu toleransi yang rentan menimbulkan konflik-konflik komunal. Sebab itu, demokrasi dan toleransi harus terkai. Baik dalam komunitas masyarakat politik maupun masyarakat sipil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline